5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!

Impulsive buying bisa berdampak negatif pada keuangan

Jakarta, IDN Times - Belanja impulsif atau impulsive buying bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan finansial. Belanja tiba-tiba tanpa pertimbangan panjang itu bisa memakan pos keuangan untuk kebutuhan penting.

Padahal, impulsive buying itu kerap kali hanya memuaskan nafsu pribadi saja. Pada akhirnya, diri akan makin boros, perencanaan keuangan bisa berantakan, bahkan yang terparah bisa menjebak diri sendiri dalam tagihan kredit yang besar.

Untuk menghindari dampak negatif itu, penting mencegah diri dari impulsive buying. Berikut lima tips mencegah diri dari impulsive buying.

Baca Juga: Agar Tidak Boros, Ini 5 Tips Ampuh Mencegah Impulsive Buying

1. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan

5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!pexels.com/@olly

Dikutip dari situs resmi OCBC NISP, Kamis (11/10/2023), kamu harus bisa membedakan keinginan (wants) dan kebutuhan (needs) dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa menghindari barang-barang yang tidak dibutuhkan saat membeli sesuatu jika sudah bisa membedakan kedua hal tersebut.

Kamu juga bisa menyusun skala prioritas barang sebelum membeli. Dengan demikian, kamu bisa mengendalikan kebiaasaan berbelanja, dan mencegah pembelian barang yang tak masuk skala prioritas.

2. Jangan terlalu banyak pasang aplikasi e-commerce

5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!ilustrasi belanja online (pexels.com/cottonbrostudio)

Untuk mencegah impulsive buying, kamu bisa mengurangi aplikasi-aplikasi e-commerce di dalam gawai atau gadget yang kamu miliki.

Sehingga, kamu bisa menghindari notifikasi atau tawaran-tawaran dari aplikasi-aplikasi tersebut yang kerap meluluhlantahkan tekad berhemat yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga: 5 Tips Bijak Menggunakan Kartu Kredit, Jangan Sampai Nunggak!

3. Jangan terlalu mengandalkan kartu kredit hingga paylater

5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!ilustrasi kartu kredit (unsplash.com/CardMapr)

Kemudahan meminjam uang melalui berbagai fitur yang ada saat ini harus diwaspadai. Jangan mudah termakan tawaran dari kartu kredit yang kamu miliki.

Hindari juga kebiasaan berbelanja menggunakan fitur paylater. Kamu harus bisa memanfaatkan fitur paylater dengan bijak, atau hanya untuk kebutuhan mendesak.

4. Lindungi diri dari jebakan strategi marketing psikologis

5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!ilustrasi belanja online dengan pembayaran kredit (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Impulsive buying bisa dicegah dengan melindungi diri dari jebakan strategi marketing psikologis. Kamu bisa menjauhi sales yang menawarkan sesuatu, atau ketika terbesit keinginan untuk membeli, segera menjauh dari tempat perbelanjaan tersebut.

Misalnya, saat kamu perlu membeli satu buah kemeja untuk keperluan kerja. Lalu, ada tawaran beli 2 gratis 3 pada jenis kemeja lain. Kerap kali jenis tawaran ini bisa mempengaruhi pembeli. Ingat, kamu harus mempertimbangkan kembali apakah kamu membutuhkan satu kemeja saja, atau lebih.

5. Jangan terlalu sering memberikan self-reward

5 Tips Menahan Diri dari Impulsive Buying, Ternyata Simpel kok!ilustrasi belanja bersama pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tak sedikit masyarakat yang termakan konsep self-reward saat berbelanja. Jika terlalu sering, tentunya belanja yang kamu lakukan bukan lagi self-reward, tapi bisa menjadi pemborosan.

Buatlah batas anggaran untuk self-reward, sehingga kamu bisa mencegah pengeluaran uang yang besar untuk self-reward itu.

Baca Juga: 5 Tips Hemat saat Belanja Online, biar Gajian Gak Numpang Lewat!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya