[PUISI] Akankan Rabu Berdebu?

Pernah menjadi guratan si pensil warna..

Hey Roman..
Pria hitam manis yang sempat berdasi kala itu!

Ya.. Kamu!
Siapa lagi jika bukan dirimu?

Boleh kuutarakan?

Wanita itu pernah menceritakan padaku perihalmu..
Tentang rindu yang tak berkesudahan..
Tentang kegelisahan yang tak lagi sepadan..
Tentang tatapan yang tak lagi ia pandang..

Juga,

Tentang cerita kaki gunung yang meninggalkan sayatan.
Ah!!! Sayatan itu luka..
Tapi kamu, mungkin lebih tepatnya guratan si pensil warna..

Eh, itu kemarin!
Kini tak lagi!

Entah ingin melupakan..
Atau hanya berusaha menenangkan?

Entahlah!
Yang kutahu, hati wanita itu bergejolak saat ini..
Bak bait puisi yang termaktub,

Hingga menyelinap diantara dua kutub..
Antara utara atau selatan?
Antara mengembara atau harus mempertahankan?
Wajar.. Bagaimana tidak?

Dirimu tak ayal membuat dirinya menerka..
Terkadang merasa iya, terkadang merasa tidak!

Hey Roman..
Tidakkah kau merasakan suatu keganjalan?
Sebuah kepastian tanpa disertai tindakan?

Come on!!!
Pria sepertimu, apa memang pantas tuk jadi pecundang?
Sebelum semua usai, boleh ku ajukan pertanyaan?
Yang kau inginkan, Rabu seperti apa Roman?
Rabu yang mengindahkan bak puncak Merbabu?

Atau,
Hanya ada Rabu yang kelam kelabu lalu berdebu?

Ahh!!!
Semesta sedang menunggu aksimu..
Temani wanitamu,
Bersamaan gemerlapnya bintang di langit nan biru..

Baca Juga: [PUISI] Kala Rindu Bertanya Padaku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Andini Putri Photo Writer Andini Putri

~do something, for the things you really like :) Ig : @andini.sirius Contact me : diniputri2997@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya