[PUISI] Anjing yang Tak Berhenti Menyalak

Ketika penguasa duduk nyaman di ruang kedap suara
Suara rakyat terus bergema di balik gerbang utama
Meski moncong senapan ditodong atas kepala
Dan mereka yang berseragam saling melempar tawa
Toh, sejak lama pupus harap dan percaya
Berakhir terkubur tanpa upacara
Kapan pula reformasi pernah jelma?
Namun kali ini benar-benar diperkosa
Padahal belum genap dua tujuh usianya
Kamis, 20 Maret 2025 dipaksakan meniada
Lantaran hasrat kotor mengikuti jejak sang durjana
Darah tumpah ruah demi menjaga fungsi ganda
Suara-suara dibalas semprotan gas air mata
Berkeliaran memukul dan menculik massa
Jadi pesta para preman memanen laba
Memang negeri ini milik Siapa?
Kendati satu istana pekak lagi buta
Api perlawanan bakal abadi menyala
Yang kau sebut anjing tak akan binasa
Menggonggong nyaring di pusara kuasa
Hingga tulang-belulangmu kekal di neraka