Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Batas yang Terlepas

ilustrasi pagar pembatas (Pexels/Travis Saylor)

Kala pertama kau memanggilku
Aku tergagap sebab amarahmu
Kau merongrong pada peristiwa itu
Menunjuk mukaku dengan kalut
Di atas makian tak terbungkus lembut

Selang beberapa hari,
Kau memulai lagi pada hal yang sama
Mengulang pembicaraan
Mencari pembenaran atas salahku
Menyudutkanku ke tepi
Untuk pembuktian sesalku

Kubilang, aku tak mengganggu kalian
Kenapa terus mengusikku untuk urusan tak perlu
Dan merangsek damaiku
Pada urusan yang bukan namaku

Aku tak menjadi yang di antara,
Aku tak menjadi yang kedua
Ataupun sebelum yang pertama
Mengapa kau langgar batas semaumu
Padahal aku bukan penyaing jalin kasihmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Maziyah Churil Ain
EditorAlfi Maziyah Churil Ain
Follow Us