Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[Puisi] Bebas

Unsplash.com/Vladislav Muslakov
Berkecamuk tak tentu, nyaris gila
Ini dan itu semuanya selalu salah saja
Tolong, tidak adakah yang bisa menolong?
Hidup dengan jiwa yang mati, untuk apa?
Sudahlah, tak perlu menyeret kata peduli
Kamu yang paling menyedihkan dari kacamataku
Melebamkan lutut lain karna tak mampu berdiri sendiri
Pecundang memang paling ahli melimpahkan caci
Biar menjadi bunga salju, batu permata, apa pun
Mengapa aku harus ditakar dan diadu
Terjelek dan terburuk, terusang, dan terbusuk
Berbeda pun setidaknya aku bercahaya sendiri
Ada banyak destinasi menanti di sudut mimpi
Namun kau selalu berhasil melumpuhkan ayunan kaki
Dengan rangkaian kata paling menusuk nyeri
Padahal diri ini bukan kau punyai
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us