Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Aku dan Harapan yang Terbuang

pixabay.com/Pexels

Sore ini, pantai mengencangkan ombaknya,
Dia terlihat seperti menyapu seuntai cerita,
Dari dua insan yang sempat mengenyam asmara,
Namun terpisah sebab beda warna.

Sore ini, sepasang mata enggan menatap dunia,
Dia terbayang akan kekasihnya,
Yang diharap menjadi teman surga,
Yang kini jauh dipandang mata.

Sore ini, seorang laki-laki bermenung,
Mengenang nasib yang tiada untung,
Hingga senja tetap bermurung,
Semakin gelap di dalam rundung.

Padahal, kemarin semua masih sesuai kala,
Kita menjajal pantai dan mentari tertawa,
Kita saling bertukar harapan di dada,
Hingga saat ini, semua menjadi cerita.

Kemarin, senja tak seperti ini,
Semua seakan berubah, atas keindahan yang kau bawa lari,
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Sesudi apa kau tega mengingkari?

Kemarin, kau duduk bersandar di bahuku,
Kita mengulas kenangan syahdu,
Sekarang, aku sendiri di sini,
Mengenangmu yang telah pergi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us