Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Beribu Panah

Default Image IDN
Default Image IDN

Satu panah menusukku

Bila aku bertanya

Kenapa panah ini melukaiku

Akan datang sepuluh panah padaku

 

Diam lebih baik

Menahan perih satu panah

Satu panah

Satu panah kemudian

Hingga beribu panah

Menusuk

Melukai

Berdarah-darah di tubuhku

 

Menahan hingga nanti

Daun terakhir jatuh

Sampai saat  panah itu

Mampu merubuhkan

Kekarku

Panah terbaik

Panah dari Sang Kuasa

Hanya panah itu

Yang tak kan mampu kutahan

Share
Topics
Editorial Team
Husnatul Hasnah
EditorHusnatul Hasnah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Berjalan Lebih Pelan

11 Nov 2025, 09:47 WIBFiction
Potret jalan yang tidak ada ujungnya

[PUISI] Tak Ada Ujung

11 Nov 2025, 07:15 WIBFiction
ilustrasi babi dengan aksesori

[PUISI] Kepada Siapa?

11 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Sengaja Terluka

10 Nov 2025, 21:48 WIBFiction
Gambar oleh Daniel Joshua dari Pixabay

[PUISI] Jarak Terjauh Kita

10 Nov 2025, 21:07 WIBFiction
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-dengan-topeng-hitam-memegang-kertas-berita-yang-membara-2538122/

[PUISI] Memuja Dusta

10 Nov 2025, 07:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Salah Sangka

09 Nov 2025, 21:48 WIBFiction
ilustrasi perempuan sedang merenung

[PUISI] Satu Tahun Lagi

09 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
Potret Jakarta malam hari

[PUISI] Kota Seribu Angan

08 Nov 2025, 19:15 WIBFiction
Murung

[PUISI] Ingkar

08 Nov 2025, 18:07 WIBFiction
ilustrasi pasangan berjalan bersama

[PUISI] Berjalan di Luka

08 Nov 2025, 05:04 WIBFiction