Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Beribu Panah

Default Image IDN
Default Image IDN

Satu panah menusukku

Bila aku bertanya

Kenapa panah ini melukaiku

Akan datang sepuluh panah padaku

 

Diam lebih baik

Menahan perih satu panah

Satu panah

Satu panah kemudian

Hingga beribu panah

Menusuk

Melukai

Berdarah-darah di tubuhku

 

Menahan hingga nanti

Daun terakhir jatuh

Sampai saat  panah itu

Mampu merubuhkan

Kekarku

Panah terbaik

Panah dari Sang Kuasa

Hanya panah itu

Yang tak kan mampu kutahan

Share
Topics
Editorial Team
Husnatul Hasnah
EditorHusnatul Hasnah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction
ilustrasi anak

[PUISI] Untuk Anakku

22 Sep 2025, 05:15 WIBFiction
Ilustrasi Interior Sebuah Kafe (pexels.com/Amar Preciado)

[CERPEN] Kafe: Rumah Kedua

21 Sep 2025, 19:24 WIBFiction