Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bingkai Nostalgia

Pixabay.com/cherylholt
Pixabay.com/cherylholt

Kucium aroma wangi tanah basah
Menenangkan, menenun kenangan lama
Kerinduan tumbuh memasuki ruang purba

Rintik hujan sore sekali lagi mengingatkanku pada teman kecilku, Hana
Seorang gadis kecil yang rela menebas gigil di bawah guyur air
Kaki-kaki kecil berlarian, senyum dan tawa mekar
Saling bermain kejar-kejaran
Menerabas hawa dingin
Membiarkan butir-butir air basahi tubuh

Hana sering merentangkan tangan sekedar untuk memeluk harapan
Saat hujan turun, Hana sering berkata  kesedihan akan menguap bersama derai air
Kesejukan  mengalir
Doa-doa akan mengetuk pintu langit

Hana begitu gembira
Semenjak itu, aku tidak lagi melihatnya
Setiap hujan turun, memori Hana muncul sebagai kenangan hangat dalam cerita
Meleburkan sepi saat singgah, tersimpan rapi di bingkai nostalgia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us