Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Bolehkah Aku?

unsplash.com/lucas Favre

Bolehkah aku memanggilmu malam ini
Berteriak lirih pada tuli yang memilih sembunyi
Menembus dinding ragu di tepian hati
Untuk menyentuh rasa dalam dekapan sunyi

Bolehkan aku menyentuh asa yang belum padam
Meletakkan harap dari balik puing cahaya kelam
Yang memelas 'tuk diselamatkan oleh sang malam
Agar terangkat dari tumpukan rona memuram

Lalu, bolehkan aku meminta pundak sebagai sandaran
'Tuk menaruh resah yang tak kunjung tertelan
Ke dalam perut bumi tanpa sisa aduan
Tentangmu, tentang kita dalam bingkai kenangan

Lidah ini t'lah kelu menahan lisan
Tangan ini merapuh pada pelukan
Dan jiwa ini terlalu letih menahan limbung badan
Jadi, bolehkan aku berlari saja menuruti kerinduan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us