[PUISI] Buana Ini Sudah Lelah
Udara segar terasa langka
Rumah-rumah tak sedamai kala taman masih bunga
Bunga seakan tergantikan oleh hamparan duka
Ibarat nenek-nenek yang kelelahan, buana ini semakin rapuh
Daksanya semakin reot dan lunglai
Zaman semakin menggerogotinya
Harapan kian menipis
Jutaan umat manusia pun mulai meringis
Ketakutan sudah di depan mata...
Dulu bagai burung hutan yang bebas terbang ke mana saja
Sekarang terkurung bagai peliharaan yang manja
Wahai manusia, buana ini sudah lelah
Lalu harus bagaimana?
Buat permintaan dan doa, Tuhan mungkin akan kasihan
Namun tetap saja, buana memang sedang menunggu ajalnya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
