Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Candu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pixabay)

Bising suara kereta mengantarku ke sudut kota 
Berkelana menikmati heningnya malam sembari merakit cerita 
Pertama kali saat itu kutatap indahnya sorot mata yang indah 
Tatapan mata yang mampu menenggelamkan seluruh rasa gundah 

Senyum manisnya seolah mengetuk pintu kalbu 
Kubiarkan kau masuk tanpa celah meski belum sepenuhnya kutahu seperti apa dirimu 
Kau yang dengan sekejap mampu menghidupkan ruang hampaku 
Membuatku ingin terus memandangi raut wajahmu yang lugu

Akankah aku akan kembali bertemu senyummu yang membuatku candu? 
Kunanti hadirmu menyapaku di ruang rindu 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Red Rose
EditorRed Rose
Follow Us