[PUISI] Candu

Bising suara kereta mengantarku ke sudut kota
Berkelana menikmati heningnya malam sembari merakit cerita
Pertama kali saat itu kutatap indahnya sorot mata yang indah
Tatapan mata yang mampu menenggelamkan seluruh rasa gundah
Senyum manisnya seolah mengetuk pintu kalbu
Kubiarkan kau masuk tanpa celah meski belum sepenuhnya kutahu seperti apa dirimu
Kau yang dengan sekejap mampu menghidupkan ruang hampaku
Membuatku ingin terus memandangi raut wajahmu yang lugu
Akankah aku akan kembali bertemu senyummu yang membuatku candu?
Kunanti hadirmu menyapaku di ruang rindu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.