Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berdoa (unsplash.com/Aaron Burden)

Kau tahu satu hal yang paling aku takutkan?
Ketika yang ku mau Kau kabulkan
Karena bagaimana bisa?
Sujudku saja tak sesempurna yang Kau pinta

Aku tahu Kau Maha dari segalanya
Maha pemaaf
Meski yang sering ku perbuat adalah khilaf
Maha Pemberi 
Meski tak akan satupun dapat ku ganti
Maha Penyayang 
Meski cintaku semakin berkurang

Baru tiga kata saja kusandingkan aku dengan Maha-mu
Sungguh ...
Buat ku malu

Bukan ingin menandingi Maha-mu itu
Ku kumpulkan seribu seperti akupun takkan mampu sepertiMu

Hanya saja ajarkan aku
MencintaiMu
Seperti Kau
Mencintaiku

Yang masih sabar menuntunku
Meski sering aku sangsi akan hadirMu
Sabar mendengar doaku bahkan mengabulkan inginku
Meski hanya di saat sedih baru aku mengadu padaMu

Aku senang dengan bahagia yang Kau beri
Aku bersyukur dengan pintaku yang Kau kabuli

Tapi itu biasa
Yang lainpun bisa
Jadikan aku beda
Dimana yang lain tak bisa

Buatlah aku
Agar aku senang dengan sedih yang Kau kasih
Buatlah aku
Agar aku tetap bersyukur meski doaku kurasa tak manjur

Karena yang ku tahu
Bahagiaku takkan kekal di sini
Sedihku pun hanya sebatas sampai Engkau memanggilku kembali

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team