[PUISI] Insan yang Aku Patahkan

Aku menyambut kehadiranmu
Dengan hati terbuka dan tanpa harapan semu
Aku yang kini adalah hasil luka yang telah berlalu
Hingga saat menerimamu masuk, aku hanya menganggap dirimu tamu
Waktu berjalan bagai hantu
Hingga tak terasa kini kamu jadi yang menemani selalu
Sampai kamu bertanya arti dirimu untukku
Dan kujawab aku tidak tahu
Apa yang kurang darimu?
Paras, pesona, karisma, atau perasaan yang gampang haru?
Rasanya pendahulumu lebih sering membuat pilu
Namun, kenapa hati tetap tak tersentuh saat kita sering bertemu?
Keinginanmu untuk masuk ke dalamku adalah ketakutanku
Pertemuan denganmu adalah kekhawatiran bagiku
Karena aku tak mau dinilai sebagai orang yang tak bertanggung jawab atas rasa rindu
Yang terlalu sering kamu ucapkan, tanpa satu pun aku setuju
Kamu yang aku patahkan dengan penolakan
Aku yang mematahkan sosok yang dulu selalu kudoakan
Apa menjadi teman itu terlalu sederhana untuk dilakukan?
Apa perlu status berubah untuk bisa memaafkan?
Karena nyatanya perasaan tak suka tak bisa didustakan
Seberapa keras usaha yang diberikan
Nyatanya tak mampu menggoyahkan
Bahwa penilaianku terhadapmu, hanya sebatas teman sepermainan
-Dariku, untukmu yang baru hancur berserakan-