[Puisi] Juang

Seperti yang lalu
Asamu seperti senja
Selalu sedia meski hanya sementara
Lalu sirna kala waktu menggulir karsa
Seperti yang lalu
Sukmamu berwalang hati
Mengemas cita penuh gairah
Menjadikannya kian mengarah
Meski buncah menuai amarah
Saat ragamu terasa terbungkam
Pun pekik berkumandang muram
Kau enggan letih menaklukkan
rasamu sendiri
Di nadi yang gamam
Bukankah kau telah melihat
Akan perihal itu hanyalah menyayat pilu
Seperti semu yang tersentuh oleh kalbu
Masih saja kau menggerutu maju
Hingga akhirnya
hal itu membaru syahdu
membentang gelora menyala
Dari panas membakar nan menerpa
Kau tetap angkat senjata
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.