[PUISI] Mabuk di Ruang Mimpi

Aku ingin melampaui lampu-lampu tujuh warna
Seperti di gedung-gedung tinggi kota yang setiap sudutnya berkilau,
dan orang-orang berebut tempat di sana
Sementara, tempatku berdiri hanya di ujung mata mereka
Aku berdiri dengan mata berkaca-kaca,
menemukan diriku hampir habis oleh tangis
Bingkai wajah tak lagi setenang malam,
karena diam-diam ambisiku telah padam
Dunia begitu sibuk dan aku begitu mabuk oleh angan-angan
Tidak satu pun menjadi wujud nyata
Aku ingin dibangunkan dari mimpi-mimpi ini
Tampar dan empas aku pada kenyataan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















