Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Muslihat

Pexels.com

 

Setahun Silam tatkala turun hujan
Tragedi datang tak kenal kasihan

Jarum jam menunjukkan pagi satu dua puluh

Dalam gemuyur  hujan panggil dia pelayan
Terlintas pikiran akan suatu perencanaan

Bersama pengawal yang selalu siap sedia, laksanakan kerja, dan menyelinap
sekali beraksi menuai hasil, dua kali beraksi halus tersilap

Berkali-kali sudah serasa curiga, rahat sejenak hapus luka
Dengan siasat tugas penjaga usai sebelum subuh

Pekan kedua kau melirik lanjutkan aksi
Bersama penjaga yang siap menemani
Dalam hening kau pantau situasi
Saat genting lancarkan aksi persekusi

Tertidur pulas aku yang dimangsa
Terbangun pula kau tertuduh berdusta
Didepan filsafat kau lihai bercakap
Didepan masyarakat sumpah yang kau ucap

Dan kini muslihat dan penasihat, bersigat cari kerabat harap rabat
Dinunia kalian dapat mengelak, sumpah serakah kalian jilat

Dua anak gadis yang tak mengetahui
Terperangkap dengan perbuatan pemain sulap lihai dalam bertatap

Bimbang tatkala sukar, berdosa tatkala sadar

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us