Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Nihilis Sejati

ilustrasi kesedihan (pexels.com/Jonathan Mendoza)
Dulu kau melayangkan asa
Namun kini hilang tak tersisa
Terjerumus ke dalam bayang-bayang utopia
Walau masih teramat jauh tak terhingga
Masihkah kau berhalusinasi
Bila momen-momen hidupmu jatuh tak berarti
Mungkin kau bersyukur telah menerima diri
Walau tak sadar menjadi sosok nihilis sejati
Kau mesti menyadari
Atas apa pun yang telah terjadi
Karena dunia senantiasa berevolusi
Walau tak sekejap, kau masih dapat mengubah diri
Menata hidup adalah pilihan
Walau jiwamu dipenuhi keresahan
Naik dan turunnya adalah keindahan
Bagaikan siklus mentari yang setiap hari kau saksikan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorAbay Asyamar
Follow Us