Ada senyap yang tumbuh dari jeda
Kala kata-kata tak lagi sederhana
Kau bicara tentang arah dan asa
Aku diam, menggenggam yang tak nyata
Kala itu, langit tak berwarna
Namun, kau lukis harap dengan suara
Ada jeda yang kau isi dengan janji
Lalu waktu pergi, menyisakan sepi
Tak semua yang hangat akan menetap
Sebagian menguap bersama senyap
Dan kita pun berjalan pada garis berbeda
Tanpa perlu aba-aba, tanpa tanya
Kini, aku mengingat tidak untuk kembali
Sekadar tahu, itu pernah terjadi
Sebuah percakapan, sebuah upaya
Yang akhirnya tinggal cerita
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Percakapan kala Itu

ilustrasi percakapan kala itu yang terasa membahagiakan (pexels.com/Ramil Ugot)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us