Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Rindu yang Mengendap

ilustrasi pria yang sedang sendiri (pexels.com/Keegan Houser)
ilustrasi pria yang sedang sendiri (pexels.com/Keegan Houser)

Dalam diam yang berlapis
Ada gemerisik sunyi menyusup relung
Seperti embun yang lupa jatuh di daun
Mengendap di balik pagi yang kehilangan arah

Bukan abu ataupun biru
Langit menggurat bayangan kabut
Seperti rahasia yang enggan terucap
Mengendap dalam lipatan senyap

Di antara malam yang merayap perlahan
Ada cahaya kecil menyerupai luka
Seperti lilin yang takut pada api
Mengendap di sudut gelap tak bernama

Dalam doa yang tanpa suara
Ada harapan yang tak tahu pulang
Seperti perahu kehilangan arah angin
Mengendap di samudra yang tak bertepi

Di akhir segala tanya
Ada perasaan yang enggan hilang
Seperti waktu menolak lupa
Mengendap rindu yang begitu dalam

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us