Semula
Hangatnya telah sempat mengungkapkan rasa lewat uapnya yang memuat aroma
Namun, mudah bagi kepulan uap kopi panas untuk memudarkan semuanya
Menghapuskanmu tanpa sedikitpun rasa kehilangan yang terumbar darinya
Percuma jika kini masih mengharap
Karena telah merupa ampas
Senikmat apapun menyeduh ampasnya
Tetap tidak akan mungkin sama dengan seduhan semula
Dan sekarang
Perasaanku seresah seduhan kopi tanpa sentuhan
Yang merengkuh kepahitannya sendirian