Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang penyair mati rasa (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seorang penyair mati rasa (pexels.com/cottonbro studio)

Penanya lunglai, tak segesit biasanya 
Matanya sayu memandang lembar
Enggan mengukir setitik pun gores 
Hanya kosong, tanpa noda jua

Malam itu, tubuhnya menggigil
Di tengah ramai riuh sorai
Ia duduk di kursi kafe kota 
Dengan hati hampanya

Jika para penggemar sibuk bertanya 
Dan penerbitan buku sibuk menagih
Tentang karangan syair barunya 
Yang tak kunjung rampung 

Entah lambaian lemas tangan
Atau mulutnya yang terkunci
Mampu menjawab tagihan itu
Bahwa kini, jiwanya telah mati rasa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha ‎