[PUISI] Singkat Akal

Dengan singkat akal Jogja kutinggalkan
Sangkanya tanah rantau itu serupa sarang macan
Nyatanya kampung sendiri pun menjadi tempat berenggan-enggan
Pasrah, gaut gapai seorang diri di tanah watan
Sang bumi langit hanyalah khayalan
Ia menghilang, atau mungkin kini sedang mabuk kepayang dengan si rambang mata tajuk mahkota
Masa bodoh dengan bocah Selaparang
Dia seperti teri nasi yang patah arang
Sementara sang baginda pautan hatimu
Dialah biji mata yang paling kau sayang
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.