Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Tempat Teduh Sudah Luruh

ilustrasi bangunan hancur (pexels.com/Ahmed Akacha)
ilustrasi bangunan hancur (pexels.com/Ahmed Akacha)

Mana lagi tanah yang akan kau pijak
Apa mungkin langit biru untuk berteduh
Bukankah payung teduh sudah meranggas
Menyisakan permadani terik panas

Di mana tempat yang dulu rumah megah
Sedang sekarang berakhir bubrah
Mereka yang dulu berlari girang
Sekarang berlari menghindari suram

Bukankah tempat teduh sudah luruh?
Bersua pijakan kaki rapuh
Bermandikan seluruh peluh
Atau dengan pakaian kumal dan lusuh

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mengejar Harapan yang Menjauh

17 Nov 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi perempuan

[PUISI] Remedial Bicara

16 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi putus

[PUISI] Putaran Rasa

15 Nov 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi berdoa

[PUISI] Patuh Pada Senyap

14 Nov 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rindu

[PUISI] Sirkulasi Rindu

14 Nov 2025, 17:00 WIBFiction