[PUISI] Tempat Teduh Sudah Luruh

Mana lagi tanah yang akan kau pijak
Apa mungkin langit biru untuk berteduh
Bukankah payung teduh sudah meranggas
Menyisakan permadani terik panas
Di mana tempat yang dulu rumah megah
Sedang sekarang berakhir bubrah
Mereka yang dulu berlari girang
Sekarang berlari menghindari suram
Bukankah tempat teduh sudah luruh?
Bersua pijakan kaki rapuh
Bermandikan seluruh peluh
Atau dengan pakaian kumal dan lusuh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.