6 Novel Kriminal Terbaik Berlatar Era Abad Pertengahan

- Novel kriminal abad pertengahan menawarkan alur misteri mendebarkan dengan sentuhan konflik kekuasaan gereja dan hiruk-pikuk kehidupan masa lampau.
- Cerita berlatar di biara Benediktin Italia Utara, Cambridge yang dipenuhi prasangka, dan Colmar penuh hiruk-pikuk pasar dan kehidupan rakyat jelata.
- Setiap novel menawarkan atmosfer kota abad pertengahan yang memikat serta menyentuh isu-isu agama dan sosial mendalam di masa itu.
Novel bergenre kriminal selalu memiliki daya tarik tersendiri, apalagi yang berlatar di abad pertengahan. Para pembaca pun tidak hanya dihadapkan pada teka-teki pembunuhan, tetapi juga pada aturan sosial yang berbeda. Biasanya kebanyakan ada sentuhan konflik dari kekuasaan gereja dan hiruk-pikuk kehidupan di masa lampau.
Novel bergenre ini menggabungkan misteri mendebarkan dengan latar penuh sejarah, intrik, dan budaya yang berbeda dari dunia modern. Teruntuk kamu yang sedang mencari bacaan seru, berikut ini ada beberapa rekomendasi novel kriminal abad pertengahan terbaik yang menarik untuk dikulik.
1. The Name of the Rose – Umberto Eco (1980)

Novel ini berlatar di sebuah biara Benediktin yang terisolasi di Italia Utara pada tahun 1327. Cerita berpusat pada Brother William dari Baskerville dan asistennya, Adso dari Melk, yang dipanggil untuk menghadiri pertemuan. Namun, setibanya di sana, mereka segera terseret dalam penyelidikan pembunuhan seorang biarawan yang awalnya tampak misterius.
Kematian demi kematian menyusul, termasuk seorang biarawan yang ditemukan tewas dalam tong berisi darah babi. Biara tersebut pun menjadi pusat penyelidikan Brother William. Novel ini tidak hanya menghadirkan alur misteri yang mendebarkan, tetapi juga menyentuh isu-isu agama yang mendalam di masa itu.
2. Mistress of the Art of Death – Ariana Franklin (2007)

Berlatar di Cambridge yang masih dipenuhi oleh prasangka dan takhayul, novel menceritakan seorang dokter perempuan yang dilatih di universitas kedokteran terbaik di dunia pada masa itu. Dia dipanggil ke Inggris untuk menyelidiki serangkaian pembunuhan anak-anak yang brutal. Apalagi penduduk setempat dengan cepat menuding komunitas Yahudi sebagai pelakunya.
Adelia harus bekerja melawan waktu dan prasangka masyarakat yang tidak percaya pada seorang dokter perempuan, apalagi dalam urusan otopsi. Novel ini menyajikan ketegangan yang tiada henti dengan atmosfer kota abad ke-12 yang penuh dengan prasangka agama. Ditambah hiruk-pikuk sosial yang memperlihatkan ketidakadilan pada kaum minoritas.
3. A Morbid Taste for Bones – Ellis Peters (1977)

Novel mengisahkan tentang seorang mantan tentara salib yang menjalani kehidupan tenang sebagai biarawan yang merawat kebun. Namun, kehidupannya terganggu ketika dia dikirim ke Wales untuk mengambil relik Santo Winifred. Ketika konflik dengan penduduk lokal memuncak, seorang pria terbunuh dengan panah misterius.
Brother Cadfael, dengan kecerdasannya dan pengalaman dari masa lalunya, mulai menyelidiki pembunuhan ini. Novel ini dipenuhi dengan detail kehidupan biara abad pertengahan serta tradisi dan kepercayaan yang masih kental di masyarakat. A Morbid Taste for Bones adalah novel klasik dalam genre kriminal sejarah yang memikat pembaca.
4. The Alewives – Elizabeth R. Anderson (2020)

The Alewives mengambil latar Colmar, kota kecil di Alsatia yang penuh dengan hiruk-pikuk pasar dan kehidupan rakyat jelata. Tiga perempuan yang tinggal di jalan termiskin di kota itu memutuskan untuk memulai bisnis pembuatan bir. Ketika beberapa tetangganya mati dalam keadaan mencurigakan, mereka bertiga memutuskan untuk menyelidikinya sendiri.
Novel ini menawarkan pemandangan kehidupan sehari-hari di abad pertengahan dengan sentuhan humor yang segar. Sementara itu, pembaca dibawa melalui jalan-jalan kotor di Colmar dan kehidupan kelas bawah yang penuh tantangan. Hal ini membuat misteri ini terasa sangat dekat dengan kehidupan nyata.
5. The Lover – Lauri Silver (2016)

The Lover membawa pembaca ke Baghdad abad ke-10, kota yang megah dan penuh kehidupan intelektual serta keragaman budaya. Di tengah hiruk-pikuk kota ini, Zaytuna, perempuan yang terisolasi dan putri seorang mistikus Sufi, mendapati dirinya terlibat dalam misteri ketika gadis muda datang kepadanya setelah menyaksikan pembunuhan.
Zaytuna pun merasa tergugah untuk mencari keadilan bagi korban-korban yang terlupakan di bawah tatanan sosial yang keras. Baghdad yang digambarkan dalam novel ini adalah kota yang penuh warna dan kontras dengan kekayaan intelektual dan spiritual yang mendalam, namun juga dipenuhi oleh ketidakadilan sosial.
6. The Queen's Man – Sharon Kay Penman (1996)

Dalam The Queen’s Man, pembaca dibawa ke tengah-tengah intrik politik di era Ratu Eleanor dari Aquitaine pada tahun 1193. Justin de Quincy terjebak dalam permainan kekuasaan ketika ia tak sengaja menerima surat rahasia yang ditujukan kepada sang ratu. Surat tersebut berisi informasi penting tentang keberadaan Richard Lionheart yang menghilang saat Perang Salib.
Justin yang awalnya hanya ingin menyerahkan surat tersebut, mendapati dirinya terseret dalam misteri pembunuhan utusan yang membawa surat itu. Novel ini dipenuhi dengan intrik politik, pengkhianatan, dan persaingan di pengadilan kerajaan. Latar Inggris abad ke-12 yang penuh dengan ketidakstabilan politik memberikan suasana yang menegangkan.
Setiap novel di atas menawarkan perjalanan yang memukau, di mana pembaca dibawa kembali ke masa lalu, merasakan atmosfernya, dan terjebak dalam misteri yang menantang. Bagi para pecinta misteri sekaligus penggemar sejarah, keenam novel ini wajib masuk dalam daftar bacaan.