Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Photo by Kristina Flour on Unsplash

Kalau begini, rasanya, aku ingin berhenti saja jadi seorang penulis. Bagaimana tidak? Jika setiap kali aku menawarkan naskah, mereka selalu mengatakan bahwa aku melakukan plagiat. Aku sudah mencoba membela diri, tapi semakin kujelaskan, semakin aku terpojok. Dan saat aku memilih diam, mereka bilang, aku telah benar-benar melakukan kesalahan. Coba saja kalian dengar apa yang terjadi. Biarkan aku menjelaskannya. Setelah itu, kalian bisa memutuskan apa aku benar-benar bersalah atau mungkin kalian bisa membelaku dari tuduhan ini.

Pertama kali aku membuat novelku itu sekitar tiga tahun yang lalu. Saat itu, tak ada yang mengenalku. Bahkan, hanya sekali dua kali, cerpenku atau puisi ada yang termuat di koran nasional atau media online.  Jadi tak ada yang tahu bahwa penulis sepertiku itu terhidang dengan penuh banyak karya. Ah, mereka tentu punya banyak kriteria untuk bisa memilih karya untuk diterbitkan. Oke lupakan ini. Kembali ke novelku.

Genre novelku itu roman fantasi. Sejenis Twilight. Ada vampire dan hewannya juga. Oh, baiklah. Aku tak terlalu tahu. Hanya pernah lihat filmnya. Seharusnya kubaca seluruh seri novel karangan Stephenie Mayer itu. Tapi aku keburu tak tahan ingin menulis novelku itu. Kata-kata di kepalaku meluap-luap ingin dikeluarkan. Selama beberapa bulan aku terus menulis, tanpa tahu kalau ada novel fantasi dengan tokoh yang bisa membaca pikiran, si Cullen itu.

Jadi setelah selesai, aku mengirim naskahku ke sebuah penerbit. Dan beruntungnya, naskah itu diterima. Akan diterbitkan, kata editor yang menangani langsung naskahku. Aku tak berhenti memikirkannya, dan tentunya sangat senang saat pihak penerbit mengirim contoh sampul untuk novelku, kulihat seorang yang sangat mirip Robert Pattinson di sana, aku tersenyum. Tapi sebelum itu, penerbit memintaku untuk merevisi. Katanya ada bagian yang terlalu mirip dengan ceritanya Twilight ini. Ah, jadilah aku buru-buru mencari novel itu dan segera membacanya. Dan setelah kutelusuri dengan saksama dan waktu yang sesingkat-singkatnya, aku menyadari bahwa tokoh karangan itu sama ganteng dan sama jagonya dengan Edward Cullen. Dan yang paling penting, kalau mereka berasal dari spesies yang berbeda.

Editorial Team

Tonton lebih seru di