Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nasi muduk (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Terkenal dengan Wisata Bahari Lamongan dan Gua Maharani membuat Lamongan dikunjungi banyak wisatawan dari berbagai penjuru Indonesia. Hal ini membuat makanan khas Lamongan banyak dilirik. Sebut saja soto lamongan, tahu campur, dan wingko babat yang menjadi kuliner primadona di kota yang berada di Pantura ini.

Selain makanan tersebut, ada kuliner tradisional lainnya yang juga menggugah selera. Salah satunya adalah nasi muduk, nasi yang nampak seperti nasi kuning dengan aneka lauk boga bahari. Nasi muduk adalah makanan khas dari salah satu desa yang ada di Lamongan yaitu Desa Sendangagung dan Sendangdhuwur, agak susah untuk menemukan kuliner ini di luar dua desa tersebut.

Nah, kalian pencinta kuliner Indonesia harus tahu beberapa informasi menarik mengenai nasi muduk. Apa saja? Yuk, simak artikel ini!

1. Mirip nasi kuning tetapi dengan banyak rempah

ilustrasi nasi kuning (vecteezy.com/johnstocker)

Selain soto lamongan dan wingko babat, ada satu makanan yang patut kalian coba yaitu nasi muduk. Kuliner nasi muduk bisa kalian temui di Desa Sendangagung atau Desa Sendangdhuwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. 

Sekilas, nasi muduk mirip dengan nasi kuning karena warna nasinya sama-sama kuning tetapi dari segi bumbu dan lauk pauk-nya, terdapat banyak perbedaan antara nasi kuning dan nasi muduk.

Mengutip dari website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, bumbu nasi kuning biasanya terdiri dari kunyit, jahe, lengkuas, dan rempah aromatik seperti daun salam dan daun serai. Sementara itu, rempah yang digunakan untuk membuat nasi muduk adalah lengkuas, jahe, kunyit, kencur, cengkih, pala, dan kayu manis. Rempah-rempah tersebut membuat rasa nasi pada nasi muduk menjadi kaya dan kuat disertai dengan aroma yang menggoda.

Selain itu, jika biasanya lauk nasi kuning kerupa ayam, urap-urap, mi kuning, sambal goreng, serundeng, dan lainnya; lauk nasi muduk bisa berupa berbagai olahan seafood yang dipadu dengan sambal muduknya yang menggugah selera.

2. Bisa dinikmati dengan berbagai aneka lauk

ilustrasi lauk (vecteezy.com/titorollis)

Umumnya, nasi muduk terdiri dari tiga komponen, nasi kuning berempah, sambal muduk yang pedas, dan lauk. Dahulu lauk nasi muduk hanya berupa ote-ote (bakwan sayur khas Jawa Timur) dan tempe saja, tetapi sekarang lauk nasi muduk sudah beraneka macam, dari nabati hingga hewani, dari darat hingga laut. Beberapa lauk nasi muduk adalah telur, ikan pindang, ayang goreng, aneka jeroan, ikan cumi, ikan asin, ikan tongkol, oseng peda, urap latoh (urap anggur laut), dan lainnya.

Jangan lupakan sambal muduk yang melengkapi nikmatnya nasi muduk ini. Bahan sambal muduk kurang lebih sama dengan sambal pada umumnya seperti cabai rawit, bawang putih, bawang merah, dan bawang daun. Namun, sambal nasi muduk tidak diulek, tetapi diiris-iris dan ditumis bersamaan. Konon, resep ini sudah turun temurun dari leluhur mereka.

Tak hanya itu saja, ada berbagai macam modifikasi dari nasi muduk seperti nasi muduk dengan bumbu pecel, ada juga dengan bumbu rujak yang super pedas.

3. Disajikan untuk hidangan sehari-hari hingga untuk hajatan

ilustrasi nasi muduk (commons.wikimedia.org/Lim Natee)

Nasi muduk biasanya dijual di warung nasi di sekitar Desa Sendangagung dan Sendangdhuwur. Kuliner ini juga dapat dijangkau di pasar tradisional Desa Sendangagung. Biasanya, seporsi nasi muduk dihargai 5.000 hingga 10.000 saja. Murah meriah, lezat, dan tentunya mengenyangkan.

Namun, selain disantap untuk makanan sehari-hari, nasi muduk juga melengkapi acara-acara hajatan warga. Misalnya, saat sehari sebelum acara pernikahan, nasi muduk akan disajikan di rumah calon pengantin. Kemudian warga akan makan nasi muduk yang disediakan oleh tuan rumah bersama-sama. Dengan adanya perayaan tersebut tentunya akan meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan warga. 

Pemerintah Kabupaten Lamongan juga beberapa kali mengadakan festival nasi muduk di Desa Sendangagung untuk mengenalkan dan melestarikan nasi muduk.

Nasi muduk sudah menjadi bagian yang melekat di Lamongan. Resep turun-temurunnya harus selalu dijaga, kelezatannya harus tetap lestari hingga nanti. Kalian yang hendak berkunjung ke Lamongan, jangan lupa mencicipi nasi muduk, ya!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorWanudya A