5 Kesalahan Memasak Ketupat yang Sering Bikin Gagal

Ketupat adalah makanan khas yang selalu ada saat momen Lebaran. Tapi, gak semua orang berhasil bikin ketupat yang empuk, matang sempurna, dan gak gampang basi. Banyak yang mengira masak ketupat cuma soal merebus beras dalam anyaman janur, padahal ada banyak detail kecil yang bisa bikin hasil akhirnya gagal total. Dari tekstur yang keras sampai ketupat yang bau asam karena cepat basi, semua itu sering terjadi karena kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Gak cuma soal lama perebusan, tapi juga cara memilih bahan, mengatur api, dan memperlakukan ketupat setelah matang. Makanya, agar gak kejadian gagal masak ketupat, kamu wajib tahu apa aja kesalahan yang sering dilakukan supaya ketupat yang kamu buat bisa sempurna, enak, dan tahan lama.
1. Mengisi beras terlalu penuh dalam anyaman janur

Salah satu kesalahan paling umum saat masak ketupat adalah mengisi beras terlalu penuh ke dalam anyaman janur. Banyak yang berpikir kalau semakin banyak beras, semakin padat ketupatnya. Padahal, beras butuh ruang untuk mengembang selama proses perebusan. Kalau diisi terlalu penuh, ketupat bisa jadi keras karena berasnya gak punya cukup tempat buat berkembang dan menyerap air dengan baik.
Ketika ketupat direbus, beras akan menyerap air dan mengembang. Makanya sebaiknya isi anyaman janur hanya sekitar setengah sampai dua pertiga bagian aja. Kalau lebih dari itu, beras yang terlalu padat bakal sulit matang merata dan teksturnya cenderung keras. Akhirnya, ketupat jadi kurang lembut dan terasa kurang enak saat dimakan.
Selain itu, ketupat yang terlalu padat juga lebih rentan basi karena ada bagian dalam yang kurang matang sempurna.
2. Menggunakan beras yang salah atau kurang dicuci

Gak semua jenis beras cocok buat bikin ketupat. Salah pilih beras bisa bikin tekstur ketupat jadi kurang pas, entah terlalu lembek atau malah terlalu keras. Idealnya, pakai beras yang punya tekstur agak pulen, tapi gak terlalu lembek seperti beras ketan. Beras yang terlalu pera bakal bikin ketupat keras dan gampang hancur, sementara beras yang terlalu pulen bisa bikin ketupat lembek dan kurang padat.
Selain jenis beras, proses pencucian juga penting. Banyak yang mencuci beras hanya sekali atau bahkan gak mencucinya sama sekali. Padahal, mencuci beras sampai airnya benar-benar jernih bisa menghilangkan kelebihan pati yang bisa bikin ketupat jadi lengket dan terlalu lembek. Selain itu, beras yang kurang bersih juga bisa menyebabkan bau kurang sedap pada ketupat setelah matang.
3. Salah mengatur api saat merebus

Rebusan ketupat gak boleh asal-asalan, terutama dalam hal pengaturan api. Banyak yang berpikir merebus dengan api besar bakal mempercepat prosesnya, padahal ini bisa bikin bagian luar ketupat cepat matang sementara bagian dalamnya masih keras. Sebaliknya, kalau api terlalu kecil, perebusan bisa berlangsung terlalu lama dan air lebih cepat menyusut, bikin ketupat gak matang merata.
Cara terbaik adalah menggunakan api sedang hingga besar di awal perebusan selama sekitar 30 menit untuk memastikan suhu air cepat naik. Setelah itu, kecilkan api ke tingkat sedang agar ketupat bisa matang perlahan dan merata. Proses perebusan biasanya butuh waktu sekitar 4-5 jam, tergantung jumlah ketupat yang direbus. Selain itu, pastikan air selalu cukup selama proses perebusan agar ketupat gak setengah matang.
4. Menggunakan air yang gak bersih atau gak diganti saat perebusan

Air yang digunakan buat merebus ketupat juga berpengaruh besar pada hasil akhirnya. Banyak yang pakai air seadanya tanpa memperhatikan kebersihannya. Air yang kurang bersih bisa bikin ketupat jadi berbau kurang sedap atau cepat basi. Selain itu, ada juga yang membiarkan air perebusan terus menyusut tanpa menggantinya, padahal ini bisa bikin ketupat gak matang sempurna.
Sebisa mungkin, pakai air bersih dan pastikan air cukup selama proses perebusan. Kalau air mulai menyusut, tambahkan air panas supaya suhu tetap stabil. Menggunakan air dingin buat menambah rebusan bisa bikin suhu turun drastis dan mempengaruhi tekstur ketupat.
Kalau ingin ketupat lebih tahan lama, bisa juga menambahkan sedikit garam ke dalam air perebusan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri.
5. Menyimpan ketupat dengan cara yang salah

Setelah ketupat matang, cara penyimpanannya juga gak boleh asal. Banyak yang langsung menumpuk ketupat dalam keadaan basah, padahal ini bisa bikin ketupat cepat basi dan berbau asam. Ketupat yang masih panas juga gak boleh langsung dimasukkan ke dalam kulkas karena bisa bikin teksturnya berubah jadi keras dan kurang enak.
Cara terbaik adalah menggantung ketupat di tempat yang sejuk dan berangin selama beberapa jam setelah matang. Ini akan membantu ketupat mengering dengan baik dan mengurangi risiko cepat basi.
Kalau mau disimpan lebih lama, ketupat bisa dimasukkan ke dalam kulkas setelah benar-benar dingin dan dikemas dalam plastik rapat. Kalau mau dimakan lagi, cukup kukus sebentar supaya teksturnya tetap lembut dan gak kering.
Memasak ketupat memang kelihatannya sederhana, tapi ada banyak detail kecil yang bisa bikin hasil akhirnya gagal kalau gak diperhatikan. Kalau kamu sering mengalami masalah seperti ketupat keras, gampang basi, atau bau kurang sedap, coba cek lagi apakah ada kesalahan-kesalahan ini yang kamu lakukan. Dengan sedikit perhatian lebih dan teknik yang tepat, ketupat yang kamu buat bisa jadi lebih sempurna, enak, dan tahan lama.