Karena hampir 75% kuliner daging babi di Indonesia merupakan akulturasi budaya China, sebab itu tak sedikit dari kita yang beranggapan jika China hanya mengenalkan budaya berupa olahan daging babi saja.
Padahal, lima kuliner lokal berbahan ikan ini termasuk juga hasil akulturasi budaya China lho! Sudah tahu?
Saus kacang, jeruk limo, kecap manis, dan saus sambal jadi pelengkap yang tak pernah terpisahkan ketika menikmati kelezatan siomay. Meski hasil akulturasi budaya China, siomay jadi makanan ciri khas dari Kota Bandung.
Jadi kuliner kebanggan masyarakat Kota Palembang, pempek punya bermacam jenis yang bisa dinikmati sesuai selera mulai dari pempek kapal selam hingga pempek lenggang.
Panganan yang disantap bersama kuah cuko ini berbahan dasar dari ikan dan tepung tapioka. Kenikmatan pempek disempurnakan dengan kehadiran soun, irisan timun, dan ebi sangrai.
Masih berasal dari Palembang, tekwan sejenis sup berkuah gurih yang terbuat dari ikan dan tepung tapioka. Makanan ini biasanya dilengkapi dengan jamur, soun, dan irisan bengkuang. Meski sebatas makanan ringan, tekwan mampu bikin perut cepat kenyang!
Dalam budaya China, bandeng merupakan ikan istimewa simbol keberuntungan. Kendati pindang bandeng akrab dengan lidah orang Betawi, makanan ini nyatanya hasil akulturasi China.
Banyak momen seperti Imlek atau Tahun Baru China misalnya menghadirkan kenikmatan dari pindang bandeng yang lezat untuk disantap bareng keluarga.
Dahulu, bakso berbahan dasar daging babi. Mayoritas penduduk Indonesia tidak mengonsumsi babi, sehingga bakso dibuat menggunakan bermacam daging. Salah satunya ialah daging ikan.
Penampilan bakso ikan dengan bakso lainnya cukup berbeda yang mana daging ikan tidak berserat sehingga teksturnya nampak lembut serta memiliki warna yang cerah.
Lagi kepengin menikmati makanan olahan ikan? Tak ada salahnya memilih lima kuliner ikan akulturasi budaya China yang telah disebutkan tadi. Dijamin puas dengan kenikmatannya!