5 Makanan Lebaran Tinggi Kolesterol, Gak Cuma Opor Ayam!

- Setelah Lebaran, hati-hati dengan makanan tinggi kolesterol
- Opor ayam dan rendang mengandung lemak jenuh yang tinggi kolesterol
- Sambal goreng ati dan kue kering juga bisa berkontribusi pada kadar kolesterol dalam darah
Setelah sebulan penuh berpuasa, godaan untuk menyantap hidangan khas Lebaran tentu sulit ditolak. Namun, di balik kelezatan itu, ada bahaya yang mengintai, terutama jika makanan yang dikonsumsi tinggi kolesterol. Tanpa disadari, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak bisa memicu masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga gangguan pencernaan.
Makanan yang tinggi kolesterol umumnya mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Apalagi, Lebaran sering kali jadi momen di mana orang cenderung makan berlebihan tanpa memikirkan dampaknya. Nah, biar tetap bisa menikmati makanan tanpa harus khawatir kesehatan terganggu, penting buat tahu makanan apa saja yang tinggi kolesterol dan sebaiknya dibatasi porsinya. Yuk, simak daftar makanan Lebaran tinggi kolesterol berikut ini!
1. Opor ayam

Opor ayam hampir selalu hadir di meja makan saat Lebaran, dengan kuah santan kental yang gurih dan aroma rempah yang menggoda. Sayangnya, santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, terutama jika dimasak dalam jumlah banyak dan dipanaskan berulang kali. Lemak ini bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, apalagi kalau dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi makanan berserat seperti sayur atau buah.
Selain santan, kulit ayam yang sering digunakan dalam opor juga tinggi kolesterol. Kalau dikombinasikan, kandungan lemak dalam hidangan ini bisa melonjak drastis. Makan opor sesekali memang gak masalah, tapi lebih baik batasi porsinya dan kurangi penggunaan santan berulang. Alternatifnya, bisa pakai santan encer atau susu rendah lemak buat tetap dapat cita rasa lezat tanpa risiko kolesterol berlebih.
2. Rendang

Siapa sih yang bisa menolak kelezatan rendang? Hidangan khas Minang ini memang terkenal dengan cita rasanya yang kaya berkat perpaduan rempah dan santan yang dimasak dalam waktu lama. Namun, di balik kelezatannya, rendang mengandung banyak lemak dari santan dan daging sapi yang tinggi kolesterol. Proses memasak yang lama juga membuat minyak alami dari daging keluar, semakin menambah kandungan lemak dalam rendang.
Daging sapi yang digunakan dalam rendang, terutama bagian berlemak seperti sandung lamur, punya kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Mengonsumsinya dalam jumlah banyak tanpa diimbangi makanan sehat bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Kalau mau tetap menikmati rendang tanpa khawatir kesehatan terganggu, pilih daging tanpa lemak dan batasi konsumsi agar gak berlebihan.
3. Sambal goreng ati

Sambal goreng ati jadi pendamping wajib ketupat Lebaran dengan perpaduan rasa pedas, gurih, dan sedikit manis yang bikin nagih. Sayangnya, hati sapi dan hati ayam yang jadi bahan utama makanan ini mengandung kolesterol sangat tinggi. Organ dalam seperti hati memang kaya akan zat besi, tapi kalau dikonsumsi terlalu sering, justru bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Belum lagi, sambal goreng ati sering dimasak dengan minyak dalam jumlah banyak dan santan yang memperparah kandungan lemaknya. Ditambah dengan penggunaan kentang goreng sebagai pelengkap, makanan ini bisa jadi bom kolesterol yang gak disadari. Kalau tetap ingin menyantapnya, sebaiknya batasi porsi dan kombinasikan dengan makanan yang lebih sehat seperti lalapan segar atau ketupat tanpa tambahan santan.
4. Gulai kambing

Gulai kambing dikenal dengan kuah kental berbumbu kuat yang menggugah selera. Tapi, makanan ini juga termasuk salah satu hidangan Lebaran dengan kolesterol tinggi karena daging kambing sendiri mengandung lemak jenuh yang cukup banyak. Ditambah dengan santan dan minyak yang digunakan dalam proses memasaknya, kadar kolesterol dalam gulai bisa meningkat drastis.
Selain lemak, daging kambing juga bisa memicu peningkatan tekanan darah, terutama bagi yang sudah memiliki riwayat hipertensi. Mengonsumsi gulai dalam jumlah besar tanpa diimbangi dengan makanan berserat bisa membuat tubuh lebih sulit memproses lemak dan kolesterol yang masuk. Makanya, kalau mau makan gulai, usahakan pilih bagian daging tanpa lemak dan jangan lupa konsumsi sayur agar seimbang.
5. Kue kering

Gak cuma makanan berat, kue kering khas Lebaran juga bisa jadi penyumbang kolesterol yang gak disadari. Kastengel, nastar, dan putri salju mengandung banyak mentega, margarin, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh. Kombinasi bahan-bahan ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah kalau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Selain lemak jenuh, kue kering juga mengandung gula dalam jumlah tinggi yang bisa memicu peningkatan berat badan dan resistensi insulin. Apalagi kalau dimakan terus-menerus tanpa disadari, bisa berdampak buruk buat kesehatan jangka panjang. Kalau mau tetap menikmati kue Lebaran, coba batasi porsinya dan pilih varian yang lebih sehat seperti yang menggunakan pemanis alami atau tepung gandum utuh.
Lebaran memang momen yang penuh kebahagiaan dan kelezatan, tapi bukan berarti harus mengabaikan kesehatan. Gak ada salahnya menikmati makanan khas Lebaran, tapi tetap perlu dikontrol porsinya biar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit. Yuk, mulai lebih bijak dalam memilih makanan dan tetap seimbang antara menikmati hidangan lezat dan menjaga kesehatan!