5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Nafsu Makan, Semuanya Lezat

MSG atau monosodium glutamat adalah penambah rasa yang terbukti memicu nafsu makan secara kimiawi. MSG memengaruhi leptin, suatu hormon yang membantu mengatur tubuh dengan menghambat rasa lapar. Leptin diproduksi oleh sel-sel lemak tubuh dan memberi tahu otak bahwa kita memiliki cukup lemak yang disimpan.

Leptin memberi sinyal pada tubuh bahwa kita tidak perlu makan lagi dan membuat kita tidak terlalu lapar. Namun, makan makanan yang mengandung MSG membuat otak mengabaikan pesan itu dan kamu akan makan lebih banyak.

Rasa manis dari granola bar justru bisa membuat kamu ingin terus makan, kecuali jika dikemas dengan protein, lemak, atau serat yang cukup. Alasannya, tubuh membakar gula dengan cepat sehingga kamu mendapatkan sedikit dorongan energi tetapi kemudian membutuhkan lebih banyak untuk terus berjalan. Jadi, kamu mungkin merasa kenyang 1 jam setelah makan granola bar, tapi sangat lapar 90 menit kemudian.

Granola bar sebenarnya cocok dalam keadaan darurat atau jika kamu ingin meningkatkan nafsu makan dan berat badan. Namun, jika perlu menjaga tingkat energi tetap tinggi, kamu perlu makan dengan seimbang.

Apel sering dianggap sebagai solusi cerdas untuk makan camilan sehat. Tentu saja, apel baik untuk kita makan, tetapi kandungan gula dalam apel merupakan gula sederhana dan menyebabkan lonjakan glukosa, yang memicu pelepasan dan penurunan insulin dengan cepat karena dicerna dengan cepat.

Dengan demikian, apel bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga bagus untuk kamu yang perlu meningkatkan nafsu makan. Jadi, apel sangat cocok dikonsumsi saat sedang sakit atau untuk anak-anak yang memiliki masalah nafsu makan.

Serat berperan dalam memperlambat penyerapan makanan yang kita makan dari lambung ke dalam aliran darah. Ketika kamu makan makanan rendah serat, makanan ini bergerak dengan cepat melalui perut dan masuk ke darah yang menyebabkan lonjakan insulin darah.

Insulin dilepaskan untuk memulai proses pencernaan dan menghilangkan gula dari darah. Jadi, makan makanan yang mempercepat respons insulin pada akhirnya membuat kamu lebih cepat lapar dan ingin makan lagi.

Manusia diprogram untuk memiliki respons opioid yang mirip opiat terhadap kasein, suatu protein yang ditemukan dalam susu. Hal ini membuat bayi akan melanjutkan keinginannya untuk mengonsumsi ASI dalam jumlah yang cukup.

Keju, yang merupakan bentuk susu pekat, juga menginduksi efek ini. Senyawa protein ini, yang disebut casomorphins, dikombinasikan dengan jumlah lemak dan garam yang tinggi adalah penyebab obsesi populer terhadap keju. Jadi, jika kamu sedang memiliki masalah nafsu makan, makan keju sangat cocok untukmu.

Karena dapat membuat kamu cepat lapar, semua makanan ini sangat cocok dikonsumsi saat kamu sedang sakit atau untuk anak-anak karena bisa meningkatkan nafsu makan. Namun, secara keseluruhan, kamu tetap membutuhkan diet yang seimbang demi kesehatan jangka panjang.