Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membuat Kaledo Khas Palu yang Empuk dan Gurih, Gak Alot!

ilustrasi kaledo (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)

Kaledo adalah kuliner khas Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang terkenal dengan kuah bening segar dan potongan tulang sapi lengkap dengan sumsum yang gurih. Nama kaledo sendiri merupakan singkatan dari "kaki lembu donggala", sesuai dengan bahan utama yang digunakan. Hidangan ini biasanya disantap dengan singkong rebus, bukan nasi, sehingga memberikan pengalaman makan yang unik dan berbeda dari sup kebanyakan.

Meski terlihat sederhana, membuat kaledo yang empuk dan gurih membutuhkan teknik memasak yang tepat. Kesalahan dalam memilih bahan, merebus daging, atau meracik bumbu bisa membuat rasa kaledo kurang maksimal atau dagingnya malah alot. Supaya kamu bisa menghadirkan cita rasa autentik kaledo ala Palu di rumah, simak lima tips penting berikut ini, ya!

1. Gunakan tulang sapi yang masih segar

ilustrasi tulang kaki sapi (commons.wikimedia.org/Rainer Zenz)

Kunci utama dari kaledo yang enak adalah pemilihan tulang sapi, terutama bagian kaki yang mengandung sumsum dan sedikit daging. Pilih tulang sapi yang masih segar dan belum terlalu lama disimpan. Ciri tulang yang bagus bisa dilihat dari warna yang cerah dan tidak berbau menyengat.

Tulang dengan sumsum yang masih padat dan bersih akan memberikan rasa gurih alami pada kuah kaledo. Kamu juga bisa meminta penjual daging untuk memotong tulang dengan ukuran besar agar sumsum tidak mudah keluar saat dimasak. Semakin segar bahan yang digunakan, semakin kuat rasa asli dari kaledo.

Jika sulit mendapatkan tulang kaki sapi segar, kamu bisa menggunakan bagian tulang yang lain asalkan masih mengandung sumsum. Tapi tetap usahakan mencari tulang kaki agar pengalaman menyantap kaledo jadi lebih autentik.

2. Rebus daging dalam waktu yang cukup lama

ilustrasi masak buntut sapi (pexels.com/Annushka Ahuja)

Kaledo yang empuk dan mudah lepas dari tulangnya membutuhkan proses perebusan yang sabar. Rebus tulang dan daging dalam air mendidih selama minimal 2–3 jam dengan api kecil agar teksturnya lembut dan kaldunya keluar maksimal. Hindari merebus dengan api besar karena bisa membuat daging cepat keras dan kuah keruh.

Kamu bisa membuang air rebusan pertama untuk menghilangkan kotoran dan bau tak sedap, lalu lanjutkan dengan air baru untuk proses perebusan utama. Tambahkan sedikit garam dan daun salam untuk membantu menghilangkan bau prengus alami dari sapi.

Gunakan panci presto jika kamu ingin memasak lebih cepat, tapi pastikan untuk tetap memasak dalam waktu cukup setelah presto dibuka agar daging tidak hanya empuk, tapi juga bumbu meresap dan kuah terasa lebih gurih.

3. Bumbui secukupnya, jangan sampai kuah terlalu berat

ilustrasi tambahkan bumbu (pexels.com/RDNE Stock project)

Berbeda dari sop atau soto lainnya, kuah kaledo cenderung bening dan ringan. Kamu gak perlu menambahkan terlalu banyak bumbu, karena rasa utama berasal dari kaldu tulang dan sumsum yang dimasak lama. Cukup gunakan bawang putih, garam, dan cabai rawit utuh sebagai pelengkap rasa.

Tambahkan sedikit asam jawa atau jeruk nipis untuk memberikan rasa segar dan mengimbangi gurihnya kaldu. Sensasi asam segar ini jadi ciri khas dari kaledo yang membuatnya berbeda dari sup daging lainnya. Kamu juga bisa menyesuaikan jumlah cabai sesuai tingkat kepedasan yang kamu suka.

Jangan lupa koreksi rasa sebelum disajikan. Kalau terasa kurang gurih, tambahkan sedikit garam atau kaldu bubuk. Tapi ingat, kaledo yang ideal tetap harus punya kuah ringan dengan rasa tulang dan sumsum yang dominan.

4. Jangan lupakan jeruk nipis sebagai penyeimbang rasa

ilustrasi jeruk limau (freepik.com/d3images)

Salah satu elemen yang bikin kaledo berbeda dari sup kaki sapi lainnya adalah penggunaan jeruk nipis. Perasan jeruk ini memberikan sensasi segar, asam, dan membuat kuahnya terasa ringan tapi tetap gurih. Tanpa jeruk nipis, kaledo akan terasa terlalu berat dan mudah enek.

Gunakan jeruk nipis lokal yang segar dan banyak airnya. Peras jeruk tepat saat akan menyantap kaledo, bukan saat proses memasak. Ini penting agar aroma dan rasa asamnya tetap kuat dan gak menghilang karena dipanaskan terlalu lama. Sajikan perasan jeruk nipis di samping agar setiap orang bisa menyesuaikan tingkat keasaman sesuai selera.

Perasan jeruk nipis ini juga membantu mengurangi rasa amis dari daging, terutama jika kamu memasak dalam jumlah banyak. Kalau ingin rasa yang lebih tajam, bisa juga menambahkan sedikit cabai rawit iris agar sensasi pedas-asamnya makin menggoda.

5. Sajikan dengan singkong rebus

ilustrasi kaledo (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)

Salah satu ciri khas unik dari kaledo adalah cara penyajiannya yang berbeda. Kalau biasanya sup daging disajikan dengan nasi, kaledo justru disantap bersama singkong rebus. Kombinasi kuah gurih dan singkong yang lembut menciptakan rasa yang khas dan bikin nagih.

Untuk hasil terbaik, pilih singkong yang bagus dan tidak terlalu tua. Rebus singkong sampai benar-benar empuk dan sedikit pecah di bagian pinggir agar mudah disantap bersama kuah kaledo. Kamu bisa menambahkan sedikit garam dalam air rebusan untuk menambah rasa.

Singkong yang direbus dengan sempurna akan menyerap kuah kaledo dengan baik dan memberikan tekstur yang kontras dengan daging. Ini jadi salah satu keunikan yang membuat pengalaman menyantap kaledo terasa berbeda dan spesial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us