5 Trivia Kue Jojorong Khas Pandeglang, Diwadahi dengan Takir yang Unik

Kue jojorong adalah salah satu ikon kuliner Pandeglang, Banten. Kue yang terbuat dari tepung beras dan santan dengan lumeran gula merah ini biasa ditemukan saat bulan Ramadan.
Kue jojorong yang bercita rasa manis dan gurih ini memang paling pas disantap saat berbuka puasa. Sayangnya, kue ini memang tak banyak ditemukan, seringkali hanya menjadi suguhan saat ada acara hajatan.
Kalian penasaran dengan kue jojorong? Yuk kenali kue jojorong lebih lanjut lewat artikel ini. Baca sampai habis ya!
1. Kudapan ikonik khas Pandeglang
Kue jojorong adalah salah satu kudapan khas Pandeglang, Banten. Kue jojorong dibungkus daun pisang dan berbentuk seperti mangkok atau takir. Kue basah ini terbuat dari adonan tepung beras dan santan yang terdiri dari tiga lapisan, yang mana lapisan bawahnya adalah lelehan gula merah. Teksturnya kenyal dengan perpaduan rasa manis dan gurih yang memanjakan lidah.
2. Kue yang melambangkan kemakmuran
Nama jojorong sendiri diambil dari bahasa yang artinya bersinar atau berkilau. Kue ini melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.
Konon katanya, kue ini adalah salah satu warisan kuliner dari Kesultanan Banten. Dahulu kue legit ini hanya disajikan di lingkungan istana saja.
3. Sering jadi suguhan para tamu untuk hajatan
Jika dahulu kue jojorong disajikan di lingkungan istana, dewasa ini kue jojorong menjadi bagian budaya kuliner dari masyarakat Banten. Kue jojorong sering menjadi suguhan tamu pada acara pernikahan, sunatan, atau perayaan lainnya. Saat bulan Ramadan, kue ini mudah didapat karena menjadi salah satu makanan takjil buka puasa.
4. Wadah takir membuat kue jojorong jadi unik
Salah satu hal yang unik dari kue jojorong adalah selalu diwadahi dengan daun pisang yang dibentuk takir. Adonan tepung beras dan gula merah langsung dituangkan di takir daun pisang sebelum dikukus. Saat kue ini disendok, akan muncul gula merah yang lumer dan manis.
5. Di balik adonan kue beras, terdapat lumeran gula merah
Bahan yang digunakan untuk membuat kue ini juga tak banyak, yaitu tepung kanji, tepung beras, gula merah, santan, dan daun suji. Jojorong terdiri dari tiga lapisan, lapisan gula merah, lapisan hijau, dan lapisan putih. Lapisan hijau ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung sagu, santan, dan daun suji. Sedangkan lapisan putih terbuat dari campuran tepung beras dan santan.
Gula merah yang telah dihancurkan ditaruh di takir, kemudian di atas gula merah ditimpa dengan adonan lapisan hijau lalu dikukus. Selanjutnya, di atas lapisan hijau tersebut ditambahkan lapisan putih di atasnya, kukus lagi hingga matang. Jojorong pun siap dinikmati.
Tekstur kenyal, rasa yang aman, dan aroma pandan dengan daun pisang memang membuat kue jojorong jadi daya tarik sendiri. Kalian pernah menemui dan mencicipi kue ini?