9 Tips Simpan Daging dengan Proses Wet Aging, Kualitas Lebih Sempurna

Kunci dalam menghidangkan daging yang lezat adalah dengan menggunakan daging berkualitas. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas, rasa, dan kelembutan daging adalah dengan melalui proses wet aging. Ini merupakan proses penyimpanan daging dalam kondisi vakum yang lembap.
Namun, perlu diketahui bahwa menyimpan daging dengan metode wet aging memerlukan tips khusus untuk mendapatkan hasil yang optimal. Berikut sembilan tips menyimpan daging dengan metode wet aging yang bisa diterapkan. Disimak sampai selesai, ya.
1. Untuk proses wet aging, mulailah dengan memilih potongan daging segar dan berkualitas tinggi

2. Pastikan daging dibungkus dengan rapat dalam kemasan vakum untuk mempertahankan kelembapan

3. Simpan daging pada suhu yang stabil dan terkendali. Idealnya antara 0°C-4°C untuk mencegah pertumbuhan bakteri

4. Untuk mencegah oksidasi, rutin periksa kondisi kemasan apakah vakum masih rapat dan tak bocor

5. Tetapkan periode waktu penyimpanan yang tepat berdasarkan jenis daging untuk hasil terbaik

6. Pastikan alat-alat yang digunakan steril dan bersihkan area penyimpanan secara teratur untuk menghindari kontaminasi

7. Hindari menyimpan daging yang berbeda jenis atau grade dalam satu kemasan untuk mencegah transfer aroma

8. Pastikan lemari pendingin memiliki kelembapan yang cukup dan tak terlalu kering

9. Jangan langsung membekukan daging setelah proses wet aging selesai, sebaiknya berikan sedikit waktu untuk istirahat

Menyimpan daging dengan metode wet aging merupakan keputusan yang tepat untuk mempertahankan kelezatan dan kelembutannya. Diharapkan dengan menerapkan sembilan tips di atas bisa membantumu dalam melakukan proses wet aging daging secara efektif. Namun sebagai catatatn, saat hendak menggunakan daging hasil dari wet aging, terlebih dahulu perhatikan aroma dan kelembapannya untuk memastikan kualitas daging tetap terjaga.