4 Ciri Jagung yang Cocok untuk Dibakar, Pas untuk Perayaan Tahun Baru

Orang-orang merayakan pergantian Tahun Baru dengan beragam kegiatan. Sembari menunggu detik-detik pergantian tahun, kurang afdal perayaan Tahun Baru tanpa acara makan bersama teman dan keluarga.
Akhir-akhir ini, menu bakaran sedang naik daun untuk pergantian tahun. Sebagian orang menyiapkan jagung, sate, ikan, ataupun sosis yang dibakar. Jika memilih jagung untuk menemani pergantian tahun baru, kamu perlu mencari jagung yang tepat. Berikut tips memilih jagung yang tepat untuk menu bakaran. Cocok nih untuk menemani agenda akhir bulan ini.
1. Seleksi dari kulit pembungkus jagung

Warna kulit jagung dapat berubah warna karena usia. Apabila kelobot berwarna cokelat dan kering, hal ini menandakan jagung sudah tua. Sedangkan kulit jagung berwarna hijau cerah, maka jagung masih terhidrasi dengan baik. Pilihanlah jagung segar dengan kulit hijau muda untuk acara tahun barumu.
Ketika memanggang jagung, kamu bisa membiarkannya dengan kulit maupun melepasnya. Jika ingin dengan kulitnya, rendam jagung dengan lapisan kulit selama 15 sampai 30 menit pada air dingin. Hal ini bertujuan mencegah jagung cepat terbakar dan hangus.
Jika ingin jagung kupas, kamu bisa membersihkan lapisan luar dan rambutnya. Lalu, olesi dengan mentega dan bumbu. Gunakan api kecil cenderung sedang untuk memperoleh jagung bakar yang nikmat. Jangan lupa membolak-balik jagung supaya tidak gosong, ya!
2. Ukuran jagung yang pas

Bagaimana cara memilih ukuran jagung yang tepat? Jagung terlalu kecil biasanya masih muda dan isinya tidak padat. Bijinya berukuran kecil-kecil dan tidak manis saat dibakar. Sedangkan jagung yang terlampau besar dengan biji dan bonggol keras menunjukkan jagung sudah tua.
Usahakan membeli jagung di petani pasca panen atau toko sayur segar yang pasti kualitasnya. Kamu bisa mencari jagung ukuran sedang hingga besar. Jagung segar masih ada tanda berair dan terasa berat sesuai ukurannya. Selain itu, bonggol basah berukuran tidak terlalu kecil ataupun besar.
3. Biji jagung yang tidak keras dan utuh

Biji jagung yang manis ditandai dengan warna kuning cerah. Setiap biji berjajar memenuhi barisan bonggol jagung. Sedangkan jagung banyak celah menunjukkan jagung tidak matang dan terasa hambar. Sedangkan biji jagung terlalu keriput dan penuh bertanda jagung sudah tua.
Kamu bisa memeriksa tekstur biji tanpa mengupasnya. Caranya dengan menekan biji jagung yang dilapisi klobot secara perlahan. Jika biji teraba keras dan sulit ditekan, hal ini menandakan biji jagung sudah terlalu tua dan tidak cocok untuk dibakar. Di sisi lain, kamu dapat memilih jagung bertekstur kenyal, tidak lembek, dan tidak terlalu keras.
4. Rambut pada jagung segar

Bukan hanya manusia yang punya rambut. Jagung juga memiliki rambut yang berfungsi untuk proses penyerbukan. Serat-serat halus seperti benang ini tumbuh pada bagian atas tongkol jagung. Pilihlah jagung dengan rambut berwarna kuning keemasan atau cokelat muda. Ciri-ciri tersebut menunjukkan jagung manis masih segar.
Sebaiknya hindari jagung dengan rambut kering, lembek, hitam karena ujungnya pasti berubah warna atau terlalu tua.
Itulah beberapa ciri jagung yang cocok untuk dibakar. Jagung manis segar memang cocok untuk menu bakaran menjelang pergantian tahun. Rasanya manis, aroma smoky, dipadu gurihnya bumbu yang pas.

















