Apa Bedanya Gurih dan Asin? Cita Rasa yang Kadang Dikira Sama

- Rasa gurih atau umami berasal dari glutamat dalam makanan, seperti keju, daging, dan jamur.
- Umami dapat meningkatkan rasa lainnya dan membuat makanan terasa lengkap.
- Rasa asin berasal dari garam atau natrium dalam makanan.
Saat mendengar food vlogger mengulas makanan, kamu pasti pernah mendengar mereka menyebut kata asin dan gurih. Namun, pernahkah kamu bingung membedakan kedua istilah ini? Apa jangan-jangan kamu pernah menganggap asin dan gurih adalah istilah yang sama?
Sebenarnya, asin dan gurih adalah istilah yang berbeda dan berasal dari sumber yang berbeda juga. Meski sama-sama membuat makanan enak, rasa gurih dan asin punya karakteristik yang berbeda dalam dunia kuliner. Buat kamu yang sering masak atau sekadar menikmati makanan, penting banget, nih, untuk paham beda keduanya. Perbedaan ini gak cuma soal seberapa banyak garam yang masuk ke dalam makanan, tapi juga tentang bagaimana bumbu atau bahan alami lain berperan dalam menambah cita rasa. Jadi, yuk kita ulik lebih dalam tentang perbedaan rasa gurih dan asin agar kamu makin jago dalam menikmati dan mengolah makanan!
1. Apa itu rasa gurih

Rasa gurih juga dikenal sebagai umami. Umami sendiri merupakan salah satu dari lima rasa dasar, selain manis, asam, pahit, dan asin. Rasa gurih pada makanan sering kali disebabkan oleh adanya glutamat. Glutamat sendiri dapat ditemukan secara alami di berbagai makanan, seperti keju, daging, ikan, jamur, santan, dan kaldu.
Nah, kenapa rasa gurih bisa begitu mendalam dan memanjakan lidah? Itu karena umami memiliki kemampuan untuk meningkatkan rasa lainnya, seperti rasa manis atau asin, jadi lebih kuat. Gurih bikin makanan terasa lengkap dan seimbang, gak sekadar asin.
2. Apa itu asin

Rasa asin berasal dari adanya garam atau natrium dalam makanan. Bayangkan, makanan seperti keripik kentang, telur asin, atau bahkan sup diberi garam yang cukup banyak. Ini pasti akan terasa aneh di lidah karena rasa asin yang dominan. Jadi, rasa asin itu lebih langsung terasa dan lebih fokus ke garamnya.
Kalau dalam dunia masakan, garam memang punya peran penting untuk memberikan rasa asin sekaligus menonjolkan rasa lainnya. Ketika kamu membuat rendang atau soto, misalnya, garam bukan hanya memberikan rasa asin, tapi juga menjaga keseimbangan rasa bumbu yang lainnya, seperti pedas, manis, atau asam. Akan tetapi, rasa asin ini kadang bisa berlebihan dan bikin lidah jadi terbakar kalau gak diatur.
3. Sumber

Rasa asin datang dari garam atau natrium. Sementara, rasa gurih gak bergantung hanya dari garam. Rasa gurih atau umami berasal dari senyawa yang disebut glutamat, yang dapat ditemukan secara alami dari jamur, tomat, daging, atau kedelai. Namun, kalau mau praktis, kamu bisa membeli bahan yang disebut monosodium glutamate atau MSG. Ingat, kalau kamu mau masakanmu lebih asin, tambahkan garam. Sementara, untuk menonjolkan rasa gurih, tambahkan MSG.
4. Mengapa kita harus bisa membedakan gurih dan asin

Pertama, tujuannya agar kita gak salah dalam memilih bumbu atau cara memasak. Kalau kita hanya fokus pada rasa asin, mungkin makanan kita jadi terasa kurang nikmat. Bayangkan, masak sup dengan garam berlebihan tanpa ada rasa gurihnya. Hasilnya, makan sup jadi monoton dan kurang nikmat karena kita kurang memanfaatkan bahan alami yang bisa menambah kedalaman rasa.
Selain itu, mengetahui perbedaan ini juga penting untuk kesehatan. Kelebihan konsumsi garam bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi alias hipertensi, sementara makan makanan yang terlalu gurih justru lebih banyak memberi rasa lezat dan nyaman tanpa berisiko membuat kita kecanduan garam. Jadi, mengenali sumber rasa gurih alami bisa bikin kamu masak enak tanpa bergantung pada garam.
Jadi, meski gurih dan asin sering dikaitkan satu sama lain, keduanya punya makna serta rasa yang berbeda. Gurih itu rasa yang lebih kompleks dan mendalam, biasanya berasal dari bahan yang kaya glutamat. Sementara, asin itu lebih langsung, simpel, dan dominan karena berasal dari garam. Untuk menciptakan hidangan yang enak, kita perlu menyeimbangkan keduanya supaya rasa makanan lebih kaya dan gak monoton. Kuncinya ialah memahami kapan menggunakan garam untuk rasa asin dan kapan menggunakan bahan lain untuk menambah rasa gurih!