Bawa Keberuntungan, 5 Kue ini Wajib Ada saat Perayaan Imlek

Gak pernah absen dari meja makan, ada kue keranjang atau nian gao yang jadi kue wajib saat perayaan Imlek. Terbuat dari tepung ketan, kue keranjang sendiri memiliki makna yang sangat penting dalam kepercayaan orang Tionghoa. Secara umum, kue keranjang merupakan simbol harapan untuk tahun yang lebih baik.

Teksturnya yang lengket melambangkan keluarga yang harmonis, tak terpisahkan. Gak hanya teksturnya, kue keranjang juga wajib disusun bertingkat saat Imlek, semakin tinggi maka akan semakin baik. Sama seperti susunan kue yang tinggi, orang-orang juga berharap memiliki karier yang terus meningkat di tahun yang baru.

Sering disebut sebagai kue sultan, lapis legit yang manis ini juga bakal kamu temui di rumah orang Tionghoa saat perayaan Imlek. Lapis legit dipilih bukan karena harganya yang bisa mencapai ratusan ribu per loyang.

Lebih dari sekadar harga, orang Tionghoa memilih lapis legit karena kue ini merupakan lambang dari rezeki yang berlapis-lapis. Terlebih, kue ini juga memiliki rasa yang manis dan tekstur yang legit. Menyantap kue ini saat Imlek dipercaya dapat membawa rezeki yang berlimpah dan kehidupan yang manis. 

Kamu yang suka jajan kue tradisional di pasar pagi seharusnya gak asing lagi sama kue satu ini. Kue mangkok atau yang juga dikenal dengan nama fa gao ternyata juga merupakan kue yang selalu ada saat perayaan Imlek.

Terbuat dari tepung beras, kue ini merupakan lambang dari rezeki yang terus berkembang. Hal ini gak lepas dari bagian atas kue mangkok yang berbentuk seperti kelopak bunga yang mengembang. Orang Tionghoa bahkan percaya bahwa semakin banyak kelopak yang muncul saat kue matang, maka rezeki yang akan didapatkan di tahun baru akan semakin banyak. Gak heran kalau mereka juga sering menjuluki kue ini sebagai “kue kemakmuran”!

Kue mangkok bukan satu-satunya kue tradisional yang muncul dalam perayaan Imlek. Uniknya dari kue ini memiliki bentuk yang mirip dengan tempurung kura-kura. Namun alih-alih berwarna cokelat atau hitam seperti tempurung kura-kura sungguhan, kue ku memiliki warna merah cerah yang menggoda.

Kue ku sendiri terbuat dari campuran tepung beras dan kacang hijau sebagai isian. Gak hanya tampilannya yang menarik, kue satu ini merupakan lambang dari kemakmuran dan kehidupan yang panjang.

Selain kue keranjang, Imlek juga identik dengan kue bulan. Orang Tionghoa menyebut kue ini dengan nama yuèbǐng. Disebut kue bulan karena bentuknya bulat seperti bulan. Bedanya pada bagian atas kue ini terdapat tulisan Mandarin yang memiliki arti umur yang panjang.

Kue bulan sendiri memiliki banyak isian. Isian yang paling umum adalah kacang merah atau biji teratai. Namun ada juga kue yang memiliki isian kacang hijau. Sama seperti kue lainnya, kue bulan juga memiliki makna yang baik yakni keberuntungan dan harapan untuk hidup bahagia di tahun yang baru.

Gak hanya makanan berat seperti siu mie, kue-kue manis juga menjadi bagian penting dalam perayaan Imlek setiap tahunnya. Meski jadi kue khas Imlek, rasanya yang manis dan nikmat membuat kue ini gak hanya disukai oleh orang Tionghoa aja, tapi juga banyak orang dari berbagai kalangan. Kamu yang penasaran sama rasanya, bisa dengan mudahnya mendapatkan kue-kue ini di toko kue dan pasar pagi.