Cara Mematangkan Sawo Tanpa Menggunakan Karbit

Sawo merupakan buah tropis yang banyak dijumpai di Indonesia. Rasanya manis saat sudah matang, teksturnya lembut dan sedikit berpasir. Warna dagingnya kuning hingga kecokelatan.
Kamu dapat menyantap buah sawo secara langsung, beserta kulitnya ketika sudah matang. Selain itu, cocok diolah menjadi aneka camilan manis, seperti campuran puding dan es. Nah, sebelum mengolahnya, tentu kamu perlu memilih sawo yang benar-benar matang.
Sawo yang masih mentah akan cenderung sepat dan asam. Tak hanya itu, getahnya juga dapat mengganggu rasa, bahkan bisa bikin lidah gatal dan alergi.
Kalau kamu gak sengaja memilih sawo yang belum matang, gak perlu khawatir. Artikel ini akan menjelaskan cara mematangkan sawo dengan mudah, tanpa menggunakan karbit. Keep reading!
1. Pilih sawo yang cukup tua

Meski kamu memiliki sawo yang belum matang, tapi pastikan buah tersebut sudah cukup tua. Pasalnya, sawo yang masih terlalu muda tidak akan matang sempurna, meski telah diperam. Ciri-ciri sawo yang cukup tua dan siap dipanen, yakni warna kulit cokelat muda, ukuran buah maksimal, dan getahnya relatif sedikit.
Saat kamu membeli atau memetik sendiri, pilih sawo yang sesuai ciri-ciri di atas. Selain itu, pastikan kulitnya utuh dan tanpa goresan, retak, memar, atau kerutan. Sawo yang cukup tua belum tentu matang, sehingga kamu perlu memeram atau mematangkannya dahulu sebelum disantap.
2. Cuci hingga bersih

Sebelum mematangkan sawo, kamu perlu mencuci bersih buah tersebut. Caranya mudah, tidak harus menggunakan air mengalir. Siapkan baskom maupun wadah lain yang cukup untuk menampung air dan buah sawo yang telah kamu beli.
Masukkan sawo ke dalam wadah berisi air. Gosok-gosok kulit buahnya dengan menggunakan sabut kelapa, kain, atau spons. Lakukan hingga kulit sawo yang sebelumnya kasar, menjadi lebih halus, kesat, dan getahnya hilang.
Setelah buah sawo bersih, tiriskan dan biarkan sampai benar-benar kering. Kamu gak perlu menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Cukup meletakkannya pada suhu ruang atau diangin-anginkan, sambil dibolak-balik.
3. Bungkus dengan kain selama 3 malam

Kalau sawo sudah benar-benar kering, saatnya memindahkannya ke wadah tertutup. Kamu dapat menggunakan tas spunbond atau tas lain berbahan kain. Bungkus dan masukkan ke dalam stoples besar, tutup rapat. Simpan di tempat yang kering dengan suhu ruang.
Kamu juga bisa menggunakan baskom yang dilapisi dengan kain bersih di atasnya. Masukkan buah sawo, lalu bungkus menggunakan kain. Setelah itu, tutup baskom tersebut dan diamkan selama beberapa hari di tempat yang kering.
Setelah 3 malam dalam kondisi tertutup, kamu dapat memeriksa sawo. Jika sawo sudah empuk dan dagingnya berwarna kecokelatan, artinya sudah matang. Ada kemungkinan sawo tidak akan matang bersamaan, jadi kamu perlu memeriksanya secara berkala.
Sawo yang sudah matang sebaiknya segera dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari berikutnya. Supaya sawo tidak mudah busuk, kamu dapat menyimpannya di dalam kulkas. Cara ini dapat membuat sawo bertahan selama beberapa hari hingga 6 minggu.
Demikian cara mematangkan sawo tanpa menggunakan karbit. Mudah, bukan? Tentu dengan catatan bahwa sawo yang diperam sudah cukup tua, sehingga dapat matang sempurna. Selamat mencoba!