Fakta Bibimbap, Nasi Campur ala Korea yang Mendunia

Bibimbap termasuk salah satu masakan khas Korea yang mendunia setelah kimchi dan bulgogi. Dulu disebut goldongban atau hwaban dan hanya ada di Korea, kini bibimbap dapat ditemukan di negara-negara di luar Korea Selatan, contohnya di Indonesia.
Makanan ini disukai banyak orang karena selain sehat juga mudah untuk memasaknya. Akan tetapi, pernahkah kalian berpikir bagaimana makanan bibimbap bisa tercipta? Dan apa yang menyebabkannya terkenal seperti sekarang?
Simak bersama yuk fakta dari bibimbap khas Korea berikut ini!
1. Bibimbap sudah ada di Korea dari sebelum abad ke 15

Ada banyak teori di balik munculnya menu hidangan bibimbap dan salah satunya berkaitan dengan tahun baru atau lunar new year. Warga Korea akan mencampur sisa makanan dengan nasi yang kemudian menjadi bibimbap untuk kemudian disantap di malam tahun baru. Maksud dari aktivitas ini adalah untuk memulai awal yang baru di tahun baru.
Namun, sebuah studi yang terbit di jurnal Ethnic Foods tahun 2015 menjelaskan bahwa menu masakan bibimbap sudah ada dari sebelum tiga kerajaan Korea berdiri (Three Kingdoms).
Nama bibimbap baru muncul di literasi setelah abad ke 15 karena perbedaan di pengucapan kata dan tulisan.
2. Jeonju adalah daerah yang terkenal akan bibimbap-nya

Setiap provinsi atau daerah di Korea Selatan mempunyai ciri khusus dalam penyajian bibimbap. Dari berbagai macam versi bibimbap yang ada di Korea Selatan, Jeonju bibimbap adalah yang paling terkenal. Jeonju adalah ibu kota dari provinsi North Jeolla dan merupakan kota terbesar ke 16 di Korea Selatan.
Konon bibimbap dari daerah ini merupakan resep yang dulu digunakan di kerajaan selama Dinasti Joseon. Jeonju bibimbap memiliki 10 macam lauk dan bahan utama yang digunakan di resep ini adalah taoge, hwangpomook (jeli berwarna kuning yang terbuat dari kacang hijau dan air yang berasal dari Paviliun Omokdae), daging sapi, dan jeopjang.
Lebih lanjut, laman Jeonju City Korea menyebutkan warga Jeonju sudah menikmati hidangan ini sejak tahun 1800an terutama di bulan Februari hingga April.
3. Disajikan di berbagai acara dan tempat

Dilansir dari laman Bibimbap Globalization Foundation, bibimbap disajikan untuk acara penting seperti ritual doa, musim panen, dan dihidangkan di acara kerajaan. Bibimbap disajikan di acara Sin-in Gongsik yang tidak lain adalah upacara menghormati nenek moyang.
Bibimbap juga merupakan menu makanan yang sering muncul sewaktu masa panen. Hal ini dikarenakan selama musim panen penduduk menyajikan makanan beberapa kali dalam sehari. Untuk mempermudah persiapan menu makanan, mereka mencampur beberapa lauk dengan nasi yang akhirnya menjadi bibimbap.
Tidak hanya dinikmati oleh masyarakat umum, bibimbap juga menjadi salah satu menu kerajaan. Bibimbap disajikan untuk menu makan siang raja atau ketika keluarga kerajaan berkunjung ke Royal Court sewaktu masa Dinasti Joseon.
4. Aplikasi dari 5 elemen di semangkuk bibimbap

Masyarakat Korea memegang teguh prinsip harmonisme lewat 5 elemen yang terdiri dari air (water), api (fire), bumi (earth), metal, dan kayu (wood). Prinsip 5 elemen ini dapat dilihat dari penyajian menu bibimbap.
Dirangkum dari korea.net, berikut adalah aplikasi 5 elemen di bibimbap:
- Elemen kayu terdapat di penggunaan sayuran hijau seperti selada.
- Elemen api terlihat di penggunaan saus gochujang dan wortel.
- Elemen bumi dilambangkan dengan warna kuning yang dapat dilihat dari penggunaan kuning telur.
- Elemen metal ditunjukkan dengan nasi putih.
- Elemen air terlihat dari penggunaan jamur hitam (black mushroom).
5. Menjadi terkenal berkat koreanwave

Ketenaran masakan Korea seperti bibimbap dan kimchi tak lepas dari munculnya Korean pop culture dan drama Korea di dunia hiburan. Laman gogohanguk dan Koreaherald menyebutkan drama Korea, musik, dan acara reality show secara tidak langsung membuat penonton yang tinggal di luar Korea Selatan menjadi tertarik akan masakan Korea seperti bibimbap.
Nah, itulah 5 fakta menarik tentang bibimbap, makanan khas Korea yang konsepnya mirip dengan nasi campur di Indonesia.
Bukan asal menata lauk di atas nasi, ternyata proses pemilihan sayur dan lauk di menu bibimbap disesuaikan dengan 5 elemen yang menjadi bagian dari budaya dan tradisi Korea Selatan. Kemudian seiring dengan naiknya popularitas Kpop membuat orang asing tertarik dan ingin mencicipi masakan Korea, contohnya seperti bibimbap.