Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Dia 5 Jenis Acar Khas Jepang yang Wajib Ada di Meja Makan!

ilustrasi fukujinzuke (instagram.com/wearetsukemono)

Kalau Korea Selatan memiliki berbagai jenis kimchi yang wajib ada di meja makan saat menyantap hidangan utama, Jepang ternyata juga memiliki aneka acar atau sayuran fermentasi yang populer, lho. Saat ke restoran Jepang, kalian pasti kerap menemui nattō.

Selayaknya kimchi, nattō juga menjadi primadona orang Jepang dan side dish yang wajib ada di meja makan. Namun gak hanya nattō, ini beberapa acar yang wajib kalian cicipi saat menyantap hidangan khas Jepang.

1. Natto

ilustrasi nattō (instagram.com/museumkimchikan)

Nattō adalah acar khas Jepang yang terbuat dari kedelai yang difermentasi.

Proses fermentasi nattō perlu waktu lama. Proses pembuatan nattō membutuhkan kedelai yang direndam di dalam air dan bakteri Bacillus subtilis, yang di Jepang dikenal dengan nattō-kin. Proses akhir fermentasi nattō menghasilkan tekstur yang unik, kental, dan bau yang cenderung tajam.

2. Takuan

ilustrasi takuan (instagram.com/crazy_cucumber_blog)

Takuan adalah acar yang terbuat dari lobak daikon dengan tekstur yang renyah, serta memiliki rasa manis dan ringan.

Untuk membuatnya, pertama-tama lobak daikon dijemur, lalu dibumbui dengan garam dan berbagai rempah.

Setelah itu, lobak daikon akan direndam di dalam larutan fermentasi yang terbuat dari kunyit, cuka beras, gula, garam, air selama beberapa bulan. Saat selesai difermentasi, lobak daikon umumnya akan berwarna kuning dan sedikit pedas.

Di Korea Selatan, takuan disebut dengan danmuji. Di Jepang, takuan biasanya disajikan sebagai side dish atau digunakan dalam salad, tumisan, dan sushi.

3. Gari

ilustrasi gari (instagram.com/cafe6yasuko)

Gari adalah istilah Jepang untuk menyebut acar jahe yang jadi elemen penting di setiap hidangan sushi.

Gari biasanya terbuat dari jahe muda yang dipanen lebih awal sehingga memiliki tekstur yang lembut, warna yang bening, dan rasanya yang ringan. Jahe yang segar dan muda bisa dilihat dari ujung yang berwarna merah muda.

Dalam proses fermentasi, jahe akan diiris tipis dan direbus sebentar dalam air, lalu dikeringkan. Irisan yang dikeringkan tersebut kemudian disimpan dalam stoples atau wadah yang diberi larutan ferementasi yang terbuat dari cuka beras, garam, dan gula.

4. Menma

ilustrasi menma (instagram.com/alex_moyashi)

Menma adalah acar khas Jepang yang biasanya digunakan sebagai topping ramen. Acar ini terbuat dari rebung yang difermentasi, tetapi sebelumnya sudah dikeringkan dan dibumbui dengan minyak wijen, gula, garam, dan kecap.

Acar rebung ini biasanya diproduksi di Taiwan dan Cina sehingga juga dikenal dengan istilah shinachiku, yang berarti bambu Cina.

Menma mudah ditemui dalam stoples atau wadah yang dijual di tokoh bahan makanan di Jepang. Selain digunakan sebagai topping ramen, menma juga disajikan sebagai lauk, lho.

5. Fukujinzuke

ilustrasi fukujinzuke (instagram.com/wearetsukemono)

Biasa disajikan sebagai lauk, fukujinzuke adalah acar sayuran ala Jepang yang wajib ada di meja makan. Ciri khas acar ini bisa dilihat dari proses pengawetan di mana sayuran diasinkan dengan direndam di dalam campuran kecap, cuka beras, dan gula.

Karena nama acar ini berasal dari istilah yang digunakan untuk merujuk pada Tujuh Dewa Keberuntungan, maka fukujinzuke harus mengandung tujuh bahan yang berbeda. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi tersebut sebagian mulai diabaikan.

Sayuran yang paling umum digunakan untuk membuat fukujinzuke saat ini yakni terong, jamur shitake, lobak daikon, mentimun, dan wortel.

Acar menjadi side dish yang wajib ada di meja makan saat menyantap ramen atau sushi hingga saat ini di Jepang. Gak hanya itu, aneka acar ini bahkan disajikan sebagai lauk untuk disantap dengan nasi, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us