Kenapa Dimsum Disajikan dalam Klakat Bambu? Ini Alasannya!

- Klakat bambu menjaga aroma dan rasa asli dimsum dari China, sehingga hidangan tetap istimewa dan populer di seluruh dunia.
- Struktur bambu mengatur sirkulasi uap panas secara sempurna, memastikan setiap potongan dimsum matang dengan baik dan tidak kehilangan tekstur.
- Penyajian dalam klakat bambu memberi sentuhan tradisi dan autentisitas dari negara asalnya, serta menjaga kehangatan dan kelembapan hidangan.
Kalau kamu sering berkunjung ke restoran chinese food, pasti sudah tidak asing lagi dengan dimsum. Sadar atau tidak, hampir semua dimsum disajikan dalam wadah bambu berbentuk bundar yang juga dikenal dengan sebutan klakat bambu.
Banyak orang mungkin mengira wadah tersebut hanya sebagai gaya penyajian agar hidangan semakin terlihat menarik dan menggoda. Padahal, ada alasan khusus kenapa dimsum selalu dihidangkan dalam klakat bambu. Nah, penasaran kenapa wadah ini masih dipertahankan sampai sekarang? Yuk, simak beberapa alasannya dalam artikel ini, ya!
1. Menjaga aroma dan rasa asli dari hidangan

Dimsum merupakan hidangan asal China yang disukai banyak orang di berbagai belahan dunia. Hidangan ini umumnya disajikan dalam klakat bambu. Penyajian dalam wadah khusus ini bukan dilakukan tanpa alasan. Salah satu alasan yang mendasari digunakannya wadah ini adalah untuk menjaga aroma dan cita rasa asli hidangan.
Aroma dan rasa adalah dua hal penting yang membuat dimsum begitu istimewa dan populer. Uap panas yang tersimpan dalam klakat bambu akan mengunci aroma dan rasa dari bahan yang digunakan, seperti ayam, udang, dan jamur, sehingga hidangan tidak kehilangan karakternya.
2. Mengatur sirkulasi uap panas secara sempurna

Salah satu kunci kelezatan sajian dimsum adalah tingkat kematangan yang tepat. Untuk mendapatkan kematangan yang pas, klakat bambu memainkan peran yang sangat vital dalam hal tersebut. Bambu memiliki struktur yang kokoh dengan pori-pori yang kecil, sehingga akan membuat uap panas berputar dan menyebar secara merata ke seluruh sisi dimsum.
Dengan adanya sirkulasi uap panas yang stabil, setiap potongan dimsum akan matang secara sempurna dan tidak ada bagian yang masih setengah matang ataupun memiliki tekstur yang terlalu lembek. Teknik penyajian dalam klakat bambu merupakan cara cerdas yang dimiliki kuliner China dan sudah ada selama ratusan tahun yang lalu.
3. Memberi sentuhan tradisi dan autentisitas dari negara asalnya

Di China, dimsum selalu disajikan dalam klakat bambu. Teknik penyajian ini sudah ada sejak berabad-abad lalu dan sudah menjadi bagian penting dari tradisi yum cha, yaitu ritual minum teh sambil menikmati aneka hidangan dimsum bersama keluarga atau kerabat.
Kehadiran klakat bambu sebagai salah satu teknik penyajian dimsum di banyak negara juga memberikan sentuhan keautentikan suatu hidangan. Dengan pemakian klakat bambu, hal tersebut menandakan atau menjadi simbol bahwa warisan kuliner khas China masih terjaga.
4. Menjaga kehangatan dan kelembapan hidangan

Selain menjaga aroma dan cita rasa dimsum, klakat bambu juga berfungsi sebagai suatu wadah tradisional yang mampu menjaga kehangata serta kelembapan hidangan dimsum setelah proses pengukusan selesai. Serat-serat yang ada pada setiap potongan bambu akan menahan panas dengan baik, sehingga sajian dimsum tetap dalam kondisi hangat saat disajikan kepada tamu atau pelanggan. Selain itu, bambu juga menjaga kadar uap panas dalam batas seimbang. Hal ini membuat dimsum tetap lembut dan juicy saat disantap.
Klakat bambu yang sering digunakan dalam penyajian hidangan dimsum bukan hanya sekadar wadah, melainkan menjadi bagian penting dari perjalanan rasa dan tradisi dimsum itu sendiri. Tak heran, setiap suapan dimsum selalu terasa lebih istimewa saat dihadirkan dalam klakat bambu.