12 Makanan Imlek Ini Dipercaya Bawa Keberuntungan dan Harapan

Siapa pun pasti tahu jika mi menjadi bahan makan yang memiliki ukuran dan bentuk yang memanjang. Gak seperti mi pada umumnya, mi panjang umur atau siu mie dibuat lebih panjang dari mi biasa dan dibuat tanpa dipotong sama sekali, baik dimasak dengan cara digoreng ataupun direbus dan disajikan bersama kuah kaldu. 

Tradisi Cina kuno menyimbolkan ukuran serta bentuk yang panjang dan gak terpotong ini sebagai harapan akan umur yang panjang. Bahkan, jika dimakan tanpa menggigit untaiannya dipercaya juga turut menambah keberuntungan. Karena itu, mi panjang umur atau siu mie menjadi salah satu makanan yang wajib dihidangkan saat perayaan Imlek dan ulang tahun. 

Imlek menjadi perayaan sekaligus momen khusus untuk berkumpul bersama keluarga. Pangsit atau jiaozi akan dihidangkan sebagai makanan pembuka ataupun penutup saat perayaan malam tahun baru Imlek.

Jiaozi bisa diartikan sebagai ucapan selamat tinggal pada masa lalu untuk menyambut tahun yang baru. Karena itu, jiaozi seringkali dibuat sebelum tengah malam dan disantap saat jam-jam pergantian tahun baru Imlek.

Meskipun bisa dibuat dengan berbagai bentuk, tapi biasanya jiaozi sering kali dibuat dengan bentuk menyerupai tael Cina, bentuk ini dipercaya akan mendatangkan kekayaan. Selain itu, isian pangsit atau jiaozi berupa daging cincang dan sayuran juga turut disimbolkan sebagai limpahan keberuntungan.

Nian gao sendiri gak hanya diartikan dengan kue lengket, tapi juga sebagai tahun yang lebih tinggi. Gak hanya menyiratkan harapan bisnis yang semakin sukses, tapi bisa juga harapan akan peningkatan tinggi badan, peningkatan nilai ujian, dan peningkatan kinerja. 

Di Indonesia, jajanan manis ini dinamakan sebagai kue keranjang karena lebih sering dibungkus menggunakan keranjang bambu.

Kue keranjang dibuat dari tepung tepung beras ketan, madu, dan kurma Cina sehingga menghasilkan warna kecokelatan bikin kue keranjang atau nian gao nampak mirip seperti dodol. Biasanya kue keranjang dibungkus dan dibentuk bulat dengan hiasan bertuliskan aksara tradisional Cina yang memiliki arti kemakmuran.

Bentuknya yang bulat seperti bola ping pong dengan tekstur kenyal dan isian pasta kacang tanah, wijen, dan gula di tengahnya, bikin tangyuan sangat mirip dengan ronde. Orang-orang mengonsumsi tangyuan sebagai bentuk pengharapan akan keberuntungan dan kebahagiaan di sepanjang tahun.

Tangyuan menjadi dessert yang wajib dihidangkan dan disantap selama festival lentera yang jatuh pada tanggal 15 setiap bulan pertama tahun baru Imlek, lebih tepatnya pada bulan Februari.

Walaupun seringkali dihidangkan dengan kuah gula yang manis, di Cina, kamu juga bisa menemukan tangyuan dengan varian kuah dengan cita rasa asin dan gurih yang terbuat dari kaldu kue ikan.

Siapa yang belum kenal dengan lumpia? Makanan ini lebih dikenal sebagai jajanan tradisional khas Semarang yang begitu populer. Tapi bukan hanya di Indonesia, di Filipina, lumpia juga gak kalah terkenalnya. Kabarnya, lumpia justru jauh lebih dulu diperkenalkan sebagai makanan khas berbagai perayaan, terutama saat perayaan tahun baru Imlek di Filipina. 

Bentuknya yang panjang dan berwarna cokelat keemasan setelah digoreng diumpamakan sebagai sebatang emas yang menyimbolkan kekayaan dan keberuntungan. Meskipun saat ini lumpia bisa dengan mudah diperoleh di luar tahun baru Imlek, tapi makanan ini gak pernah absen dihidangkan saat perayaan Imlek, baik di Indonesia maupun di Filipina. 

Menyajikan dan menyantap jeruk selama perayaan Imlek menjadi sebuah keharusan. Namun, gak sembarang jeruk bisa disajikan dan disantap selama perayaan ini. Biasanya jeruk yang dipilih adalah jeruk keprok atau jeruk mandarin. Alasannya jeruk keprok atau jeruk mandarin yang telah matang memiliki warna oranye yang begitu terang dan mengkilat. 

Nah, bentuk bulat dan warna oranye yang mengkilap inilah yang membuat jeruk keprok atau jeruk mandarin seringkali diumpamakan sebagai emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Selain itu dalam bahasa Cina, jeruk disebut dengan chéng yang sekilas terdengar mirip dengan penyebutan sukses dalam bahasa Cina. 

Dalam bahasa Cina, ikan disebut dengan yu yang sekilas terdengar mirip dengan kata kelimpahan. Menariknya dari setiap jenis ikan; bagian ikan, proses pengolahan, proses penyajian, hingga cara menyantapnya juga turut memiliki makna tersendiri. Biasanya ikan-ikan yang diolah saat Imlek berupa ikan bandeng, ikan mas, ikan kerapu, dan ikan lele. 

Seekor ikan utuh akan dimasak dengan cara dikukus, lalu diberi bumbu. Ikan utuh dari kepala hingga ekor ini disimbolkan sebagai persatuan. Selain itu, kepala dan ekor ikan yang tidak boleh dimakan sebelum awal tahun ini mengungkapkan harapan untuk memulai dan mengakhiri tahun dengan menabung. Semakin rajin menabung maka rejeki akan semakin bertambah.

Tradisi memakan seekor ikan saat Imlek ini benar-benar merepresentasikan kebiasaan orang-orang Cina, ya. 

Punya bentuk yang bulat, rasa yang manis, serta tekstur kulit luar yang sedikit renyah, kenyal, dan berwarna cokelat keemasan dengan taburan biji wijen di seluruh permukaannya bikin onde-onde atau jian dui dipercaya membawa keberuntungan. Onde-onde atau jian dui dimasak dengan cara digoreng.

Saat digoreng, adonan akan mengembang beberapa kali dari ukuran normalnya. Keadaan itu juga turut digambarkan sebagai sebuah usaha yang akan terus berkembang dan suatu saat nanti bakal menghasilkan keuntungan yang besar.

Biasanya onde-onde atau jian dui bakal disajikan bersama teh hangat. 

Meskipun mayoritas orang Korea Selatan gak menganut kepercayaan Khonghucu, tapi Imlek juga turut dirayakan secara meriah di negara ini. Perayaan tahun baru Imlek di Korea Selatan lebih dikenal dengan Seollal. 

Momen ini juga turut dimanfaatkan oleh orang-orang Korea untuk berkumpul bersama keluarga sambil menyantap semangkuk sup kue beras yang lezat, tteokguk. Hidangan yang terbuat dari potongan-potongan kue beras ini dipercaya mewakili segala keberuntungan di tahun mendatang.

Warna putih pada potongan tteok atau kue beras diartikan sebagai awal yang baru dengan pikiran yang bersih dan murni.

Di hari-hari biasa, hidangan olahan daging ayam mungkin sudah bukan menjadi masakan yang begitu istimewa. Namun saat perayaan Imlek, menghidangkan ayam menjadi hal yang istimewa, baik untuk disajikan sebagai persembahan kepada leluhur atau dewa maupun disantap bersama keluarga. 

Dalam bahasa Cina, ayam disebut dengan ji yang diartikan sebagai keberuntungan atau kemakmuran. Biasanya ayam yang disajikan saat perayaan Imlek adalah seekor ayam utuh dari kepala hingga kaki sebagai simbol keutuhan.

Uniknya, bagian kaki ayam dianjurkan untuk disantap oleh pencari nafkah agar diberi kemudahan untuk memperoleh kekayaan. 

Saat bertamu ke rumah kerabat yang merayakan Imlek, kamu pasti pernah menemukan semacam toples atau kotak berbentuk bundar dengan sekat-sekatnya yang berjumlah 8. Kotak permen dan manisan ini dikenal dengan tray of togetherness.

Tiap sekat diisi dengan berbagai jenis permen dan manisan yang berbeda serta sulit untuk ditemukan. Di balik itu, sekat yang berjumlah 8 ini dipercaya memiliki makna angka 8 yang seringkali disimbolkan sebagai angka keberuntungan. Karena itu, mencicipi permen dan manisan di kotak ini dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan di awal tahun. 

Dalam bahasa Cina, kue mangkok disebut dengan fa gao atau fat goh. Berasal dari kata fat yang berarti keberuntungan atau kemakmuran dan goh yang berarti tinggi. Jadi, saat digabungkan, fa gao atau fat goh bisa diartikan sebagai kemakmuran yang semakin tinggi.

Kue mangkok akan mengembang saat dikukus. Proses mengembang dan memuai ini digambarkan sebagai seseorang yang sedang tersenyum dan bahagia karena datangnya keberuntungan. Karena itu, semakin mengembang kue mangkok saat dikukus maka keberuntungan dipercaya akan semakin melimpah.

Gak dipungkiri jika salah satu tujuan utama untuk setiap perayaan tahun baru Imlek adalah menarik banyak keberuntungan dan menghindari nasib buruk selama setahun ke depan.

Dengan menyantap makanan-makanan di atas selama tahun baru Imlek dipercaya bisa memberikan banyak keberuntungan dan harapan untuk sukses. Namun, siapapun pasti tahu jika seluruh keberuntungan dan harapan bisa digapai dengan kerja keras sesuai dengan filosofi dan moto hidup etnis Tionghoa. 

Itu dia beberapa makanan khas Imlek yang dipercaya bawa keberuntungan dan harapan. Yuk segera persiapkan.