Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Menggoreng Donat Disarankan Menggunakan Minyak Beku?

ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/Peter G Werner)
ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/Peter G Werner)

Donat adalah salah satu camilan goreng yang terlihat sederhana, tetapi sebenarnya membutuhkan teknik khusus ketika membuat agar hasil akhirnya bisa empuk, tidak berminyak, dan berwarna keemasan. Salah satu hal yang sering diabaikan saat proses memasak adalah suhu dan kondisi minyak yang digunakan. Banyak orang masih menggoreng donat dengan minyak panas cair seperti biasa, tanpa tahu bahwa suhu dan kondisi minyak bisa sangat memengaruhi tekstur dan tampilan akhir donat.

Salah satu teknik yang mulai banyak digunakan adalah menggoreng donat menggunakan minyak beku atau minyak padat. Meski terdengar tidak lazim bagi sebagian orang, teknik ini memiliki alasan teknis yang cukup masuk akal. Berikut lima alasan mengapa menggoreng donat disarankan menggunakan minyak beku.

1. Minyak beku menjaga suhu lebih stabil selama proses penggorengan

ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/Kagor)
ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/Kagor)

Saat menggoreng donat, kestabilan suhu sangat krusial agar donat matang merata dan tidak menyerap minyak secara berlebihan. Minyak cair cenderung lebih mudah mengalami fluktuasi suhu, terutama ketika jumlah donat yang digoreng cukup banyak. Hal ini menyebabkan bagian luar donat bisa cepat gosong sementara bagian dalamnya belum matang sempurna.

Sebaliknya, minyak beku atau minyak padat punya kapasitas menyimpan panas yang lebih stabil. Ketika dipanaskan, minyak jenis ini tidak langsung naik suhunya secara drastis. Ini membantu mencegah overcooked pada bagian luar dan memberi cukup waktu agar bagian dalam donat bisa matang tanpa kehilangan kelembutan. Konsistensi ini membuat hasil donat jadi lebih merata dan tekstur donat jadi lebih enak saat digigit.

2. Donat lebih renyah karena struktur lemak dari minyak beku

ilustrasi menggoreng donat (commons.wikimedia.org/Maor X)
ilustrasi menggoreng donat (commons.wikimedia.org/Maor X)

Tekstur akhir donat sangat ditentukan oleh bagaimana lemak bekerja selama proses penggorengan. Minyak beku memiliki struktur lemak jenuh yang lebih padat dan juga lebih stabil. Saat digunakan untuk menggoreng, lemak ini akan melapisi bagian luar adonan donat dan membentuk lapisan pelindung yang menghambat penyerapan minyak berlebih.

Dengan lapisan luar yang cepat terbentuk, donat bisa mempertahankan kelembutan bagian dalamnya karena uap air tetap terjaga di dalam. Ini yang membuat sensasi menggigit donat jadi seimbang renyah di luar, empuk di dalam, tanpa sensasi terlalu berminyak atau lembek. Struktur lemak ini juga membantu mempertahankan bentuk donat selama proses pemanasan yang intens.

3. Minyak beku mengurangi risiko donat menyerap minyak secara berlebihan

ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/John Cummings)
ilustrasi minyak beku (commons.wikimedia.org/John Cummings)

Donat yang terlalu berminyak sering kali bukan karena adonannya salah, tapi karena proses menggorengnya tidak tepat. Minyak cair cenderung lebih mudah terserap oleh permukaan donat, apalagi jika suhunya menurun atau tidak stabil. Ketika ini terjadi, donat akan terasa berat, berminyak, dan meninggalkan bekas lengket di tangan.

Minyak beku, karena struktur kimianya lebih stabil, menciptakan semacam penghalang alami antara minyak dan adonan. Hal ini membuat proses penyerapan lemak ke dalam donat jadi lebih minim. Hasil akhirnya membuat donat yang kering di tangan, ringan saat digigit, dan tetap enak walau didiamkan beberapa jam setelah digoreng.

4. Minyak beku membuat hasil gorengan lebih bersih dan tidak cepat gosong

ilustrasi donat (commons.wikimedia.org/根川孝太郎 )
ilustrasi donat (commons.wikimedia.org/根川孝太郎 )

Salah satu masalah paling umum saat menggoreng donat adalah serpihan adonan yang mudah terbakar dan membuat warna minyak berubah jadi kecokelatan. Ini sering terjadi pada minyak cair yang sudah beberapa kali digunakan. Minyak beku cenderung memiliki titik asap yang lebih tinggi, sehingga lebih tahan terhadap panas tinggi dan tidak cepat terbakar.

Dengan titik asap yang lebih tinggi, minyak beku tetap jernih lebih lama, bahkan ketika digunakan berulang. Hal ini memungkinkan donat yang digoreng tetap berwarna keemasan, bukan cokelat tua. Selain itu, karena tidak mudah terdegradasi oleh panas, minyak beku juga lebih tahan lama untuk digunakan berkali-kali dalam satu sesi menggoreng.

5. Penggunaan minyak beku membuat proses produksi donat lebih efisien

ilustrasi menggoreng donat (commons.wikimedia.org/Waldo Jaquith)
ilustrasi menggoreng donat (commons.wikimedia.org/Waldo Jaquith)

Dapur komersial atau usaha rumahan yang memproduksi donat dalam jumlah besar sangat terbantu dengan penggunaan minyak beku. Karena suhu minyak lebih stabil, waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng setiap batch donat bisa diprediksi dengan lebih akurat. Tidak ada jeda waktu panjang untuk menunggu suhu minyak naik kembali setelah memasukkan adonan baru.

Efisiensi ini bukan hanya menghemat waktu, tapi juga membuat hasil produksi jadi lebih konsisten. Setiap donat yang digoreng memiliki warna, tekstur, dan rasa yang seragam. Buat pelaku usaha kuliner, konsistensi ini penting untuk menjaga kualitas produk donat dan kepercayaan pelanggan.

Menggoreng donat bukan sekadar urusan mencelupkan adonan ke dalam minyak panas. Pemilihan jenis minyak, terutama penggunaan minyak beku, ternyata berdampak besar terhadap kualitas hasil akhir donat. Dengan kestabilan suhu, daya serap lemak yang lebih rendah, serta hasil akhir yang lebih bersih dan renyah, minyak beku jadi pilihan logis bagi siapa pun yang ingin hasil gorengan lebih maksimal.

Referensi:

"Comparison of Solid Fats vs. Liquid Oils for Frying". Brandon Equipment. Diakses pada Juli 2025.

"The Science of Frying Donuts". Supermarket Perimeter. Diakses pada Juli 2025.

"Best Oil for Frying Donuts". WebstaurantStore. Diakses pada Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us