Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Metode Pencairan Kalkun yang Harus Dihindari, Bahaya!

ilustrasi kalkun yang sudah diolah (unsplash.com/Claudio Schwarz)
ilustrasi kalkun yang sudah diolah (unsplash.com/Claudio Schwarz)

Kalkun aman jika disimpan dengan cara dibekukan. Namun, begitu mulai mencair, bakteri apa pun yang mungkin ada sebelum pembekuan dapat mulai tumbuh kembali.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencairkan dan memasak kalkun dengan aman untuk membantu menghindari penyakit bawaan makanan. Beberapa metode pencairan kalkun berikut ini harus kamu hindari, karena membahayakan kesehatan.

1. Diletakkan di meja dapur

ilustrasi kalkun (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi kalkun (pexels.com/RDNE Stock project)

Meja dapur berada di suhu ruangan. Saat kalkun beku mulai mencair, bakteri apa pun yang ada sebelum pembekuan akan tetap ada setelah pencairan.

Daging besar seperti kalkun membutuhkan waktu lebih lama untuk dicairkan. Ini bukan tentang berapa suhu daging kalkun, melainkan tentang berapa lama kalkun berada dalam kisaran suhu, di mana bakteri mudah berkembang biak. 

Selama proses mencairkan kalkun pada suhu ruangan, akan memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang biak. Beberapa bakteri, seperti Staphylococcus aureus, menghasilkan racun yang dapat membuat sakit.

2. Menggunakan air hangat atau air panas

ilustrasi air panas (pexels.com/Hilary Halliwell)
ilustrasi air panas (pexels.com/Hilary Halliwell)

Kamu mungkin berpikir cara tercepat mencairkan kalkun beku adalah dengan menyiram atau merendamnya di air hangat atau panas, kan? Sebenarnya, ini adalah hal yang harus dihindari. 

Air hangat atau panas akan mendorong kalkun ke zona bahaya suhu lebih cepat daripada membiarkannya di meja dapur. Suhu 40—140 derajat Fahrenheit adalah kisaran di mana bakteri dan racun berbahaya dapat terakumulasi. 

Saat menyiram dengan air hangat atau air panas, bagian tengah kalkun masih beku. Air mendorong lapisan luar kalkun ke zona bahaya suhu, sehingga dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan penyakit yang ditularkan melalui makanan.

3. Menggunakan hair dryer

ilustrasi pengering rambut (unsplash.com/Andrea Donato)
ilustrasi pengering rambut (unsplash.com/Andrea Donato)

Jika kamu pernah melihat seseorang menggunakan pengering rambut untuk mencairkan makanan, maka jangan sesekali kamu mencobanya pada kalkun. Metode pencairan ini tidak hanya memakan waktu lama tetapi juga daging tidak akan mencair secara merata. Ini tentunya juga bisa menjadi jalan bagi bakteri untuk berkembang biak. 

Selain itu, kalkun ukurannya sangat besar. Jika kamu hanya mengandalkan alat pengering rambut, kamu mungkin akan kehabisan tenaga dalam prosesnya.

Kunci pencairan yang aman adalah tidak membiarkan bagian daging kalkun naik sekitar 40 derajat Fahrenheit dalam waktu lama untuk mencegah bakteri bawaan makanan berkembang biak. Suhu ini hanya bisa dilakukan untuk potongan daging yang lebih kecil seperti steak. Sementara itu, cara aman mencairkan kalkun adalah di lemari es, di wadah berisi air dingin, atau di microwave

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us