Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Cafe Latte dan Kopi Susu yang Jarang Diketahui

ilustrasi cafe latte
ilustrasi cafe latte (commons.wikimedia.org/the opoponax)
Intinya sih...
  • Cafe latte menggunakan espreso dan susu segar sebagai bahan utama, dengan microfoam yang menciptakan lapisan lembut dan latte art.
  • Kopi susu memakai racikan sederhana khas selera lokal, dengan campuran kopi hitam, gula pasir atau sirup gula, dan susu kental manis.
  • Pengalaman minum yang ditawarkan keduanya sangat berbeda, dimana cafe latte menonjolkan sisi elegan, modern, dan artistik, sedangkan kopi susu lebih membumi dan dekat dengan keseharian masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menikmati secangkir kopi sudah menjadi kebiasaan banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dua menu yang sering dianggap sama, tetapi sebenarnya berbeda adalah cafe latte dan kopi susu. Pertanyaan tentang perbedaan cafe latte dan kopi susu sering muncul karena keduanya sama-sama memadukan kopi dan susu dalam satu sajian.

Sebagian orang mengira cafe latte dan kopi susu hanya berbeda istilah. Padahal, bahan dasar, teknik penyajian, hingga cita rasa yang dihasilkan cukup berbeda. Pemahaman ini penting, terutama jika kamu ingin benar-benar merasakan pengalaman ngopi yang sesuai dengan selera. Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui detailnya.

1. Cafe latte menggunakan espreso dan susu segar sebagai bahan utama

ilustrasi cafe latte
ilustrasi cafe latte (commons.wikimedia.org/B adger1)

Cafe latte berasal dari Italia dan dikenal sebagai minuman berbasis espreso yang dipadukan dengan susu segar. Proses pembuatannya tidak sesederhana sekadar mencampur kopi dengan susu, karena ada tahapan pemanasan susu hingga menghasilkan buih lembut yang disebut microfoam. Microfoam ini kemudian dituangkan ke atas espreso, sehingga terbentuk lapisan lembut yang menjadi ciri khas cafe latte. Kehadiran microfoam inilah yang sering dipakai barista untuk menciptakan latte art, seperti bentuk hati, tulip, atau daun.

Sajian cafe latte juga bisa dinikmati dalam versi panas maupun dingin. Pada versi panas, espreso dituangkan lebih dulu kemudian dilapisi susu panas dan busa tipis. Sementara itu, pada versi dingin, es batu dan espreso dituangkan terlebih dahulu, lalu disusul susu segar sehingga tercipta lapisan visual yang cantik. Hal ini menjadikan cafe latte bukan hanya soal rasa, tetapi juga pengalaman visual dan tekstur yang berbeda dibandingkan minuman kopi lainnya.

2. Kopi susu memakai racikan sederhana khas selera lokal

ilustrasi kopi susu
ilustrasi kopi susu (commons.wikimedia.org/shixugang)

Berbeda dari latte yang memerlukan mesin espreso serta teknik khusus, kopi susu ala Indonesia umumnya dibuat dengan lebih praktis. Campuran kopi hitam, gula pasir atau sirup gula, dan susu kental manis menjadi resep dasar yang banyak digunakan. Komposisi ini menghasilkan rasa lebih manis, kental, dan cocok dengan lidah masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan minuman bercita rasa kuat namun tetap manis.

Kepraktisan kopi susu membuatnya sangat populer, baik di warung kopi sederhana maupun kedai modern. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kopi susu berkembang dalam berbagai varian, seperti kopi susu gula aren yang sempat booming. Rasanya tidak hanya manis, tetapi juga menghadirkan aroma khas gula aren yang semakin memperkuat karakter lokal. Jadi, meskipun sama-sama menggabungkan kopi dan susu, kopi susu menekankan kesederhanaan dan kedekatan dengan budaya minum kopi masyarakat Indonesia.

3. Pengalaman minum yang ditawarkan keduanya sangat berbeda

ilustrasi kopi susu,
ilustrasi kopi susu (vecteezy.com/ Chettarin Yodkaewluang)

Cafe latte menonjolkan sisi elegan, modern, dan artistik. Sajian ini sering diidentikkan dengan gaya hidup perkotaan, karena tampilannya yang estetik dan teknik penyajiannya membutuhkan keterampilan khusus. Minuman ini biasanya dinikmati secara perlahan untuk benar-benar merasakan perpaduan rasa lembut dari espreso dan susu segar. Bagi sebagian orang, minum latte juga menjadi bagian dari pengalaman bersosialisasi di kedai kopi modern.

Sementara itu, kopi susu lebih membumi, karena dekat dengan keseharian masyarakat. Rasanya yang manis dan familiar membuatnya mudah diterima oleh berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang tua. Kopi susu juga tidak menuntut standar tertentu untuk bisa dinikmati, sehingga fleksibel baik dibuat di rumah maupun dibeli di kedai. Identitas berbeda inilah yang menjadikan perbedaan cafe latte dan kopi susu bukan sekadar soal bahan, tetapi juga pengalaman yang dirasakan penikmatnya.

Cafe latte hadir sebagai sajian berbasis espreso dan susu segar dengan sentuhan seni, sedangkan kopi susu lebih sederhana, manis, dan dekat dengan budaya lokal. Keduanya sama-sama memberikan pengalaman minum kopi yang unik, tinggal kamu pilih sesuai selera. Jadi, saat mendengar lagi tentang perbedaan cafe latte dan kopi susu, kini kamu bisa lebih memahami bahwa keduanya memang punya karakter yang berbeda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Es Kelapa Muda untuk Jualan, Simpel dan Gak Ribet!

19 Sep 2025, 11:50 WIBFood