Perbedaan Junk Food dan Real Food, Nutrisinya Jauh Berbeda

- Junk food mengandung kalori tinggi, gula, lemak tak sehat, dan rendah nutrisi seperti burger, pizza, permen, soda, keripik, mi instan.
- Real food adalah makanan alami tanpa bahan kimia yang tidak diperlukan tubuh seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh.
- Junk food melibatkan proses pengolahan kompleks yang menyebabkan nutrisi hilang dan menambahkan unsur-unsur tidak sehat. Real food melalui proses pengolahan sederhana sehingga tetap mempertahankan nilai gizi dari bahan makanan.
Siapa yang tak tergoda dengan aroma dan rasa lezat dari junk food? Gurih, manis, asin, bahkan pedas, semuanya menyatu membuat banyak orang ketagihan. Ditambah, junk food mudah ditemukan dan penyajiannya cepat, sehingga banyak orang menjadikannya pilihan favorit saat lapar melanda.
Di sisi lain, ada bahaya yang mengintai penggemar makanan junk food. Bukan rahasia lagi bahwa makanan junk food membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berbeda dengan real food yang bahan makanannya langsung dari alam, sehingga bagus untuk kesehatan. Agar lebih paham, berikut perbedaan junk food dan real food yang wajib kamu ketahui.
1. Pengertian junk food dan real food

Junk food sering dijuluki sebagai "makanan sampah," merujuk pada jenis makanan yang dirancang praktis, mengenyangkan sementara, dan murah. Mengandung kalori tinggi, gula, lemak tak sehat, dan sodium, serta rendah nutrisi. Contoh makanan junk food adalah burger, pizza, permen, soda, keripik, mi instan, dan lainnya.
Sementara real food, atau makanan alami, adalah makanan yang diproses seminimal mungkin tanpa banyak bahan. Dengan begitu, makanan real food bebas bahan kimia yang tidak diperlukan tubuh. Beberapa contoh umum real food, di antaranya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan.
2. Komposisi bahan makanan

Perbedaan utama junk food dan real food terletak pada bahan makanan yang digunakan. Junk food didominasi bahan-bahan olahan untuk menghasilkan berbagai cita rasa. Bahan-bahan, seperti gula tambahan, tepung tanpa serat dan nutrisi, pewarna, pengawet, yang semuanya meningkatkan kepadatan energi atau nilai kalori.
Real food memiliki bahan makanan yang lebih sederhana dan alami. Mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein murni (daging, ikan, telur, dan tahu), karbohidrat (biji-bijian, buah, dan sayuran), dan lainnya.
Kedua jenis makanan ini juga menggunakan lemak yang berbeda, junk food mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti mentega, lemak babi, dan minyak sawit. Sedangkan real food mengandung lemak tak jenuh yang didapat dari minyak zaitun dan minyak wijen.
3. Proses pembuatan

Proses pembuatan makanan memainkan peran penting dalam menentukan kualitas nutrisi. Real food melalui proses pengolahan yang sederhana dan minimal, sehingga tetap mempertahankan bentuk alami dan nilai gizi dari bahan makanan. Oleh sebab itu, makanan lebih segar segar, utuh, dan nutrisi tidak hilang. Contohnya, buah yang dikupas lalu dimakan dan biji-bijian yang mungkin hanya digiling atau direbus.
Sedangkan junk food melibatkan proses pengolahan yang kompleks. Proses inilah yang menyebabkan nutrisi hilang dan malah menambahkan unsur-unsur tidak sehat. Contohnya seperti pembuatan keripik kentang yang harus melalui proses pengupasan, pengikisan, penggorengan, dan penambahan bumbu.
4. Nilai gizi dan dampak bagi kesehatan

Perbedaan bahan makanan dan proses pembuatan tentu memengaruhi nilai gizi dan dampak bagi kesehatan. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi junk food dapat meningkatkan kadar trigliserida, obesitas, memicu lonjakan gula darah, dan tekanan darah. Selain itu, orang yang sering mengonsumsi junk food memiliki asupan mikronutrien yang lebih rendah dan kemungkinan akan mengalami kekurangan gizi.
Berbeda dengan junk food, real food justru mendatangkan banyak dampak positif bagi kesehatan, karena mengandung serat yang tinggi dan kalori yang rendah. Real food membantu melindungi sel-sel kita dari radikal bebas karena kaya akan antioksidan. Real food juga menyediakan berbagai macam nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik.
Jadi, real food tidak hanya memberi rasa kenyang lebih lama, tapi juga penuh nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Berbeda dengan junk food hanya memuaskan sesaat, tetapi minim gizi dan tidak memberikan dampak baik bagi tubuh. Menyantap junk food memang boleh, asal tahu batas dan tidak berlebihan.