5 Perbedaan Tteokbokki dan Cilok, Camilan Kenyal dengan Rasa Berbeda

- Tteokbokki berasal dari Korea Selatan, sementara cilok adalah jajanan khas Jawa Barat.
- Tteokbokki menggunakan tepung beras, sementara cilok menggunakan tepung tapioka dan bumbu gurih.
- Tteokbokki disajikan panas dengan saus kental, sedangkan cilok lebih sering dijual dengan porsi kecil dan praktis.
Kalau berbicara tentang camilan kenyal, dua nama yang sering muncul adalah tteokbokki dari Korea dan cilok dari Indonesia. Keduanya punya penggemar setia karena teksturnya yang unik dan rasanya bikin nagih. Meski sama-sama kenyal, ternyata ada banyak perbedaan yang menarik untuk dibahas.
Buat kamu yang penasaran, tteokbokki dan cilok bukan hanya beda asal usul, tapi juga berbeda dalam bahan, rasa, dan cara penyajiannya. Perbedaan inilah yang membuat keduanya punya daya tarik masing-masing. Yuk, simak ulasan berikut untuk tahu apa saja perbedaan menarik dari dua camilan ini.
1. Asal usul yang berbeda

Tteokbokki berasal dari Korea Selatan dan dikenal sebagai street food populer di sana. Hidangan ini biasanya dijual di tenda-tenda jalanan dengan kuah merah yang menggoda. Popularitasnya bahkan sudah mendunia dan jadi menu wajib di restoran Korea.
Sementara itu, cilok adalah jajanan khas Jawa Barat yang sudah jadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Nama cilok berasal dari kata aci dicolok karena terbuat dari aci (tepung tapioka) dan biasanya ditusuk dengan tusuk sate. Jajanan ini mudah ditemukan di sekolah, pasar, dan pedagang keliling.
2. Bahan utama yang digunakan

Tteokbokki dibuat dari tepung beras yang diolah menjadi kue beras kenyal berbentuk silinder kecil. Bahan ini membuat tteokbokki punya tekstur padat namun tetap lembut saat dikunyah. Selain itu, tepung beras memberikan rasa netral yang cocok dipadukan dengan saus pedas manis khas Korea.
Cilok justru menggunakan tepung tapioka sebagai bahan utama sehingga menghasilkan tekstur kenyal yang khas. Adonan biasanya dicampur dengan bumbu bawang putih, garam, dan terkadang sedikit daging ayam atau sapi. Rasanya gurih sejak gigitan pertama meski dimakan tanpa saus.
3. Saus dan bumbu yang membedakan cita rasa

Ciri khas tteokbokki ada pada saus gochujang, pasta cabai fermentasi yang memberikan rasa pedas, manis, dan sedikit asam. Saus ini direbus bersama kaldu ikan atau sayuran sehingga rasanya lebih kompleks. Tteokbokki sering kali ditambah irisan daun bawang, odeng (fish cake), dan telur rebus.
Cilok biasanya disajikan dengan saus kacang gurih manis pedas yang mirip saus sate. Beberapa penjual juga menambahkan kecap, sambal, atau saus tomat agar rasanya makin mantap. Saus inilah yang membuat cilok punya cita rasa khas Indonesia yang kuat.
4. Cara penyajian yang berbeda

Tteokbokki umumnya disajikan panas-panas dalam wadah besar berisi saus kental yang melimpah. Camilan ini cocok disantap bersama teman sambil hangout atau sekadar menghangatkan badan saat cuaca dingin. Tidak heran kalau tteokbokki identik dengan suasana kebersamaan di Korea.
Cilok lebih sering dijual dengan porsi kecil dan praktis untuk dimakan di jalan. Biasanya disajikan dalam plastik atau piring kecil dengan tusuk sate agar mudah disantap. Camilan ini lebih identik sebagai jajanan murah meriah yang bisa dinikmati kapan saja.
5. Popularitas di masyarakat

Tteokbokki semakin populer di Indonesia berkat drama Korea dan restoran yang menyajikan menu khas Negeri Ginseng. Banyak orang penasaran mencoba makanan ini karena tampilannya yang menggoda di layar kaca. Tak heran, tteokbokki kini dianggap sebagai salah satu simbol kuliner Korea.
Cilok justru sudah mendarah daging dalam keseharian masyarakat Indonesia. Jajanan ini selalu hadir di berbagai acara, mulai dari kumpul keluarga hingga bazar sekolah. Popularitasnya tidak pernah pudar meski banyak jajanan modern bermunculan.
Jadi, kamu tim tteokbokki yang pedas manis ala Korea atau tim cilok gurih khas Indonesia? Apapun pilihannya, keduanya sama-sama bisa bikin hari kamu lebih seru dengan rasa kenyal yang bikin nagih.