5 Rekomendasi Oleh-oleh Haji Anti Mainstream untuk Keluarga

10 Jun 2025, 14:23 WIB

gambar jamaah haji di depan Ka'bah (pexels.com/Muhammad Khawar Nazir)

Menginjakkan kaki di Tanah Suci dan melaksanakan ibadah haji, tentu menjadi impian umat Muslim di seluruh dunia. Selain menjalankan rukun Islam yang kelima dan jadi ajang untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Makkah dan Madinah juga merupakan dua kota yang penuh kenangan, karena di sinilah Rasulullah SAW pernah tinggal dan menyebarkan ajaran Islam.

Ngomongin soal ibadah haji, ada satu kebiasaan unik jamaah Indonesia yang gak dimiliki oleh jamaah dari negara lain. Bukan rahasia lagi jika jamaah haji dari Indonesia terkenal akan hobi berbelanjanya. Biasanya selain membeli berbagai kebutuhan selama tinggal di Arab Saudi, jama'ah juga hobi belanja oleh-oleh untuk dibagikan ke sanak saudara di Indonesia.

Agar gak bingung mau kasih oleh-oleh apa, berikut 5 rekomendasi oleh-oleh haji anti mainstream untuk saudara di Indonesia!

1. Maamoul

Ilustrasi Biskuit Maamol (https://www.vecteezy.com/members/cindhyade)

Jika Indonesia punya nastar, maka Arab Saudi punya maamoul. Bisa dibilang, maamoul ini merupakan nastarnya orang Arab. Terbuat dari campuran tepung terigu dan semolina, maamoul biasanya diisi dengan kacang-kacangan seperti almond dan pistachio.

Ada juga maamoul yang diisi dengan selai kurma. Tekstur kuenya pun mirip nastar, lembut dan lumer di mulut. Biasanya sih, orang Arab Saudi dan Timur Tengah lainnya menyajikan maamoul saat perayaan Idul Fitri. Tapi kue kering satu ini juga bakalan cocok banget buat dijadiin oleh-oleh sepulang ibadah haji.

2. Madu arab

ilustrasi madu akasia (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Gak hanya kue kering, kamu juga bisa memborong madu arab untuk dijadikan oleh-oleh. Sekilas melihat penampilannya, madu arab ini mirip dengan yang ada di Indonesia. Namun ketika mencicipinya, rasa kedua madu ini jelas berbeda.

Di Indonesia, madu yang dijual adalah madu murni tanpa tambahan apapun. Di Arab Saudi, madu diberi tambahan aneka rempah khas Arab yang bikin rasanya jadi lebih enak.

3. Siwak

Sulit dicari di Indonesia, tapi melimpah di Arab Saudi. Ya, kalau kamu pernah bertandang ke Tanah Suci sebelumnya, kamu pasti gak asing lagi sama barang satu ini. Siwak merupakan ranting dari pohon arak.

Di zaman Rasulullah SAW, orang-orang menggunakan siwak sebagai pengganti sikat gigi. Sekilas bentuknya memang mirip banget dengan sikat ini yang kita gunakan di masa sekarang. Gak hanya mampu menghilangkan noda, siwak juga mengandung alkaloid yang dapat melindungi gigi dari bakteri, lho!

4. Parfum arab

Banyak orang berpikir jika parfum terlalu mahal untuk dijadikan oleh-oleh.

Iya, harganya mungkin bakalan mahal kalau kamu beli yang ukuran besar di mall terkenal. Tapi beda ceritanya kalau kamu belinya di toko parfum atau oleh-oleh yang ada di Kota Makkah dan Madinah. Pasalnya di kedua kota ini, ada banyak sekali toko yang menjual parfum Arab ukuran mini dengan harga lebih bersahabat. Apalagi kalau kamu belinya banyak, bukan gak mungkin kamu bakal dapat diskon besar dari penjualnya. Lumayan banget, kan?

5. Buah tin

buah tin (unsplash.com/Quin Engle)

Hampir semua umat Muslim pernah mendengar nama buah tin, sayangnya hanya sedikit orang yang tahu seperti apa rupa buah itu, apalagi rasanya. Di Indonesia, buah tin atau fig ini memang susah dicari, tapi di Madinah kamu bisa menemukannya dimana-mana.

Nah kamu bisa nih menjadikan buah tin ini sebagai oleh-oleh untuk saudara di Tanah Air. Mengingat buah tin segar rawan busuk jika disimpan terlalu lama, lebih baik kamu membeli yang sudah dikeringkan. Rasanya gak kalah enak kok dari buah tin yang segarnya!

Biasanya kurma atau cokelat arab menjadi pilihan oleh-oleh favorit para jamaah haji. Tapi selain dua oleh-oleh tersebut, kamu juga bisa membeli siwak, buah tin, hingga parfum sebagai oleh-oleh untuk teman dan orang terdekat. Mereka pasti senang banget, deh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.