Rela Antre! Ini 5 Kuliner Kaki Lima di Malang yang Bikin Ketagihan

Ceker Setan berlokasi di trotoar Jalan Jakarta No 4B, Kelurahan Penanggungan, Klojen, Malang. Warung kaki lima ini dikenal dengan nama Ceker Setan karena buka mulai 22.00 sampai 03.00 dini hari.

Seperti kepercayaan masyarakat Indonesia pada umumnya, jam-jam itu waktunya setan bergentayangan. Namun setan di sini bukan hanya melekat pada jam bukanya, namun rasa yang ditawarkan pula. Betapa tidak, hanya dengan merogoh saku Rp15.000 sepuluh ceker pedas sudah bisa kalian nikmati.

Konon katanya, sensasi pedasnya seperti orang kesetanan. Selain ceker, ada juga sayap ayam. Saking antrenya, pengunjung diwajibkan ambil nomor antrian. Bahkan, makin malam malah makin ramai karena lokasinya yang strategis bagi para mahasiswa. 

Warung ini dijuluki sego resek atau sego goreng resek karena cara masaknya yang memasukkan semua bahan dan bumbu sekaligus juga dan kepungan side dish nya yang besar-besar hingga nampak goreng ini tumpah ruah layaknya tempat sampah. Berlokasi di Jl. Brigjen Katamso, tempat ini buka mulai 6.30 malam sampai pukul 9 malam.

Walaupun dipastikan pengunjung akan mengantre, namun jika datang kemalaman pasti kalian akan kehabisan. Di sini kamu bisa menikmati nasi goreng biasa dengan harga Rp9.000,00 dan jika ingin dilengkapi ati ampela berbalut usus ayam yang berukuran satu kepalan tangan orang dewasa, kamu cukup menambah Rp2.000,00 saja.

Pencinta sarapan pagi wajib mencicipi kuliner satu ini. Berlokasi di emperan Jalan Zainul Arifin, Bu Hj. Lathifa mulai membuka dagangannya sejak pukul 6 pagi dan menutupnya pada pukul 9 pagi.

Walaupun begitu, sebelum pukul 6, sudah dipastikan ada antrean yang menunggunya, bahkan kita diwajibkan mengambil nomor antrean agar Bu Hj. Lathifah bisa adil dalam melayani pembeli.

Meski sudah mempunyai cabang di daerah kuliner Pulosari, namun sensasi mengantre di lokasi asli ini tidak tergantikan. Berjualan sejak tahun 2000-an, sajian nasi bhug/buk ini relatif tetap dengan lauk seperti ayam, babat, paru, tahu dan juga sambal yang disiram kuah lodeh yang gurih.

Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yaitu Rp12.000 untuk nasi buk standar tanpa lauk daging hingga Rp21.000,00 untuk nasi buk dengan side dish daging maupun jeroan. 

Terletak di sekitar area Pasar Blimbing, Warung Nasi Rawon Mbak Ten mulai beroperasi pukul 01.00 malam dini hari. Uniknya, sebelum buka sudah dipastikan pemandangan orang mengantre sejak jam 12 sudah biasa ditemui. 

Tempat ini menyediakan nasi campur dengan berbagai lauk, yang semuanya bisa dimakan di tempat maupun dibungkus. Namun khusus untuk menu rawon dengan keadaan antre yang sangat panjang, tiap satu orang yg mengantre hanya boleh dine in atau take away  seporsi rawon saja.

Untuk seporsi rawon maupun pecel rawon, dibanderol dengan harga Rp15.000,00 saja.

Apabila Ingin makan batagor asli Bandung, warga Malang  tidak perlu jauh-jauh ke kota Bandung, sebab di Malang sudah ada Batagor Mang Didin di Jalan Pajajaran no 1-15, Kecamatan Klojen. Batagor Mang Didin buka mulai pukul 09:00 sampai 16:00 sore, namun kalian perlu tahu bahwa jam-jam 12.00 ke atas sudah dipastikan ramai pembeli.

Untuk masalah keotentikan cita rasanya bisa dijamin karena penjualnya sendiri yang bernama Mang Didin asli dari kota Kembang tersebut. Hal ini bisa dirasakan di saus kacangnya yang bercitarasa sangat lezat. Inovasi sangat melekat di Batagor Mang Didin karena isiannya yang bervariasi dan potongannya besar-besar.

Selain batagor dan gorengan, terdapat pula tempura, sosis, cireng, seblak, dan bakso ikan untuk dicampurkan jadi satu dalam kantung plastik penuh kenikmatan.

Pun, batagor ini sangat cocok untuk dimakan rame-rame karena variasinya yang bisa memenuhi selera teman satu gengmu. Bagi kalian yang sedang sulit keuangan, jangan khawatir karena satu biji batagor dan isian lainnya cukup dibanderol dengan harga Rp500,00 sampai Rp1.000,00. 

Itulah 5 rekomendasi kuliner kaki lima di Kota Malang yang bikin pelanggan rela mengantre berjam-jam demi merasakan lezatnya.