Traveling ke negara lain gak akan lengkap kalau kamu belum kulineran di negara tersebut. Selain makanan khas, street food juga jadi makanan yang wajib kamu cicipi. Sebab, setiap negara punya street food yang unik dan gak akan kamu temukan di negara lainnya.
Ngomongin soal street food, baru-baru ini Taste Atlas mengeluarkan daftar street food terenak di dunia tahun 2023. Kamu penasaran kira-kira street food dari negara mana aja yang masuk?
Kalau kamu pernah makan taco, kemungkinan besar kamu juga udah nyobain carnitas. Berasal dari Meksiko, carnitas adalah daging babi yang dimasak dengan beberapa cara.
Pertama, daging direbus kemudian dipanggang dengan lemak babi. Daging yang sudah empuk kemudian disuwir kecil-kecil. Di Meksiko, kamu bisa menemukan penjual carnitas di mana-mana. Biasanya disajikan dengan tortilla, guacamole, dan sayuran atau bisa juga jadi topping untuk taco.
Kamu yang suka gorengan pasti juga bakalan suka banget sama gorengan ala Jepang alias karaage. Karaage biasanya terbuat dari daging ayam tanpa tulang yang dipotong kecil-kecil. Daging ayam kemudian direndam dengan campuran sake, kecap asin, dan gula sebelum dicelupkan ke dalam adonan tepung.
Daging lalu digoreng sampai matang dan kulitnya crispy. Beda dengan gorengan kita yang dimakan sama cabai rawit, karaage disajikan dengan mayones dan irisan lemon.
Gak cuma carnitas, taco juga ternyata masuk dalam daftar street food terenak di dunia. Meski asalnya dari Meksiko, penjual taco juga bisa dengan mudah di Amerika Serikat. Untuk membuat taco, pertama kamu perlu memanggang tortilla.
Tortilla kemudian diberi berbagai topping. Di negara asalnya, topping taco berupa carne asada atau daging sapi panggang, saus salsa, irisan tomat, bawang, dan kadang diberi taburan keju.
Gak cuma Meksiko dan Jepang, Vietnam juga punya street food yang enak, namanya bánh mì thịt. Bisa dibilang, bánh mì thịt ini merupakan sandwich khas Vietnam dengan isian irisan daging babi, parutan wortel, dan mentimun. Di Vietnam, bánh mì thịt jadi favorit anak sekolah dan para pekerja.
Biasanya anak sekolah menjadikan hidangan ini sebagai bekal atau jajanan sepulang sekolah. Sedangkan bagi para pekerja, bánh mì thịt adalah makanan penyelamat di saat perut keroncongan namun gak punya banyak waktu untuk makan siang.
Bakso tahu goreng alias batagor ternyata juga masuk dalam daftar street food terenak di dunia, lho! Berasal dari Bandung, batagor ini memang enak banget. Adonannya yang terbuat dari ikan tenggiri dan tepung terigu.
Adonan kemudian dibungkus dengan kulit pangsit, lalu digoreng sampai matang. Tekstur luarnya renyah, tapi lembut di bagian dalam. Seporsi batagor dilengkapi dengan irisan timun, tahu goreng, dan disiram sambal kacang yang bikin rasanya jadi makin nikmat!
Mewakili Malaysia, roti canai sebenarnya gak ada mirip-miripnya sama roti. Alih-alih mengembang, roti canai yang terbuat dari tepung, telur, air, dan lemak ini memiliki bentuk pipih dengan banyak lapisan. Roti canai konon diciptakan pertama kali oleh imigran India yang datang ke Semenanjung Malaya di era penjajahan Inggris.
Hidangan ini kemudian menyebar ke banyak negara Melayu, termasuk Malaysia. Di Malaysia, roti canai disajikan dengan semangkuk kari. Kebayang dong gimana rasanya, pasti enak banget!
Guotie atau yang lebih dikenal dengan nama dumpling di Indonesia juga masuk dalam jajaran street food terenak di dunia versi Taste Atlas. Isian guotie terdiri dari daging babi cincang, sawi putih, dan irisan daun bawang yang dibungkus dengan kulit pangsit. Guotie kemudian dikukus dengan sedikit air sampai menguap dan menyisakan kerak di dasar wajan.
Ketika digigit, kulit luar guotie terasa krispi, tapi juga lembut bagian dalamnya. Guotie disajikan dengan minyak wijen dan kecap asin sebagai saus celupan. Meski sering dianggap sebagai street food, guotie juga sering disajikan sebagai menu makan siang atau makan malam.
Gak seperti kebanyakan street food yang muncul tanpa cerita apa-apa, pastel de nata asal Portugal memiliki sejarah tersendiri. Camilan satu ini pertama kali dibuat oleh para biarawati di Biara Jerónimos pada abad ke 18. Mereka memanfaatkan sisa kuning telur, mengolahnya menjadi kue, dan menitipkannya ke toko roti terdekat di Lisbon.
Hasil penjualan kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan di biara. Pastel del nata adalah kue tart telur dengan tekstur tart yang renyah, dan isian custard yang manis dan lembut.
Berasal dari Prancis, crêpes simpelnya adalah pancake. Tapi beda dengan pancake lain yang agak tebal, crêpes ala Perancis lebih tipis dan lebar. Ukurannya yang lebar membuat crêpes bisa memuat lebih banyak isian.
Di negara asalnya, crêpes terdiri dari dua jenis tergantung isiannya. Crêpes yang manis diisi selai atau Nutella, sedangkan crêpes yang asin punya isian lebih variatif. Mulai dari ham, keju, bahkan seafood.
Kamu pasti gak nyangka, kalau siomay asal Indonesia masuk dalam jajaran sebagai street food terenak di dunia, bahkan menempati posisi pertama. Nyatanya, siomay memang seenak itu. Terbuat dari daging ikan tenggiri sebagai bahan utamanya, siomay disajikan dengan aneka makanan lain seperti kentang kukus, otak-otak, kol, telur, dan tahu.
Biar rasanya makin nendang, siomay disiram dengan sambal kacang, saus, dan kecap. Rasanya enak dan harganya yang murah meriah bikin street food satu ini jadi kesukaan semua orang.
Meski gak disajikan di restoran mewah, bukan berarti rasa street food atau makanan pinggir jalan itu gak enak. Sepuluh street food di atas misalnya! Bukan cuma rasanya yang bikin ketagihan, harganya juga ramah banget buat para traveler! Wajib coba, ya!