Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Mengatur Bahan Makanan jika Hanya Belanja Sebulan Sekali

ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Lum3n)
ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Lum3n)
Intinya sih...
  • Buat daftar menu dan kebutuhan secara rinci untuk menghindari pemborosan atau kekurangan bahan makanan.
  • Kelompokkan bahan berdasarkan daya tahan simpan dan gunakan sistem FIFO agar tidak terbuang sia-sia.
  • Simpan dengan teknik yang tepat agar kondisinya tetap awet, serta olah bahan mudah rusak menjadi stok siap masak untuk menghemat waktu memasak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belanja bulanan mungkin kerap menjadi pilihan banyak orang yang memang tertarik untuk menghemat tenaga waktu dan juga pengeluaran yang dimiliki. Namun, tantangan utamanya terletak pada bagaimana cara mengatur bahan makanan tersebut agar tidak sampai mudah terbuang, selalu dalam kondisi segar, dan cukup sampai dengan akhir bulan nanti.

Pengelolaan bahan makanan yang baik tentu memerlukan perencanaan yang matang, serta pemahaman memadai terkait cara penyimpanan yang benar. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa strategi yang tepat berikut ini dalam mengatur bahan makanan agar nantinya tetap awet, meski kamu belanja hanya sebulan sekali.

1. Buat daftar menu dan kebutuhan secara rinci

ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Matheus Cenali)
ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Matheus Cenali)

Sebelum belanja tentu sebaiknya kamu dapat menyusun terlebih dahulu daftar menu harian selama satu bulan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan juga pola makan dari keluarga. Menu-menu tersebut nantinya dapat membantumu dalam memperhitungkan terkait kebutuhan bahan makanan secara lebih detail agar tidak sampai terjadi pemborosan atau kekurangan bahan makanan.

Dengan memiliki daftar makanan dan bahan-bahan yang tersedia, maka kamu bisa menghindari potensi pembelian impulsif yang mungkin dapat menyebabkan bahan makanan tersebut menumpuk tanpa sempat diolah. Selain itu, daftar belanja juga dapat membantumu untuk mengelompokkan bahan-bahan berdasarkan jenis dan ketahanan, sehingga nantinya lebih mudah pada saat menyimpannya.

2. Kelompokkan bahan berdasarkan daya tahan simpan

ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Anna Shvets)

Bahan makanan memiliki masa simpan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk selalu memilah mana yang dianggap bisa disimpan lebih lama dan mana yang memang harus segera diolah. Contohnya beras, kacang-kacangan, dan makanan kaleng sebetulnya dapat disimpan selama berminggu-minggu, sedangkan sayuran hijau semestinya dapat digunakan sejak awal.

Setidaknya dengan memahami terkait daya tahan dari setiap bahan, maka kamu bisa merancang jadwal pengonsumsian tersebut berdasarkan dengan prioritas yang ada agar nantinya tidak sampai terbuang sia-sia. Gunakan sistem FIFO (First In, First Out) agar bahan makanan yang lama dapat digunakan terlebih dahulu dibandingkan bahan makanan yang kondisinya masih baru.

3. Simpan dengan teknik yang tepat agar kondisinya tetap awet

ilustrasi kulkas (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
ilustrasi kulkas (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Penyimpanan dengan cara yang benar tentu merupakan langkah penting agar bahan makanan tersebut tidak sampai cepat mengalami kerusakan, terutama untuk ikan, daging, dan juga sayur-sayuran. Kamu dapat membekukan daging atau ikan dalam porsi kecil terlebih dahulu agar nantinya mudah pada saat dicairkan sesuai dengan kebutuhan, serta bungkuslah dengan menggunakan plastik kedap udara agar menghindari potensi kontaminasi yang mungkin dapat merusak kualitasnya.

Untuk sayuran dan juga buah maka penyimpanannya harus dipisahkan, khususnya memang menghasilkan gas etilen, seperti apel atau pisang dari bahan lain yang memang bisa mempercepat proses pembusukan. Gunakan wadah tertutup atau kertas khusus untuk menyimpan sayur di dalam lemari pendingin agar kelembabannya dapat terjaga dengan baik.

4. Olah bahan mudah rusak menjadi stok siap masak

ilustrasi ayam (pexels.com/Harry Dona)
ilustrasi ayam (pexels.com/Harry Dona)

Untuk bahan makanan yang cepat mengalami kerusakan, maka kamu bisa mengolahnya lebih awal agar bisa menjadi stok makanan siap saji atau setengah matang. Contohnya kamu bisa membuat tumisan, ungkep ayam, atau sayuran kuah yang nantinya dapat dibekukan dan tinggal dipanaskan kembali apabila ingin langsung disantap.

Cara ini bukan hanya mencegah potensi pembusukan, namun juga dapat menghemat waktu memasak di hari-hari yang mungkin sibuk. Setidaknya dengan menyimpan makanan siap santap, maka dapat membantu untuk mengurangi potensi membeli makanan di luar pada saat kamu sudah merasa lelah atau pun malas untuk memasak.

Mengatur bahan makanan dari hasil belanja bulanan tentu memerlukan kedisiplinan dan perencanaan yang tepat. Bagaimana pun juga cara ini bukan hanya untuk menghemat uang, namun juga untuk meminimalisir potensi pemborosan dan memastikan kualitas makanan terjaga dengan baik di rumah. Dengan kebiasaan yang tepat, maka kebutuhan dapur tetap aman selama sebulan penuh tanpa harus bolak-balik belanja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us